Mohon tunggu...
AISYAH TALITHAOASIS
AISYAH TALITHAOASIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Menanamkan Motivasi kepada Peserta Didik

11 Desember 2021   23:00 Diperbarui: 11 Desember 2021   23:05 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di kehidupan ini, setiap orang pastinya ingin sukses dan ingin apa yang diinginkan tercapai meskipun berbagai rintangan harus mereka hadapi untuk mencapai semua itu. Setiap manusia membutuhkan sebuah dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu demi melawan rasa malasnya. Dorongan itu adalah motivasi. Motivasi merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan, Sardiman (2006). Ketika seseorang mempunyai motivasi untuk tujuannya maka seseorang itu akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya dan motivasi juga akan meningkatkan semangat seseorang.

Pada usia pertumbuhan, anak membutuhkan banyak motivasi akan kehidupannya. Peran seorang pendidik dan orang tua disini sangatlah besar. Ketika dirumah atau diluar rumah maka itu adalah tanggung jawab orang tua, tetapi jika di sekolah tanggung jawab itu beralih kepada tenaga pendidik atau guru. 

Menurut Zakiyah Darajat, guru merupakan pendidik professional karena guru telah menerima dan memikul beban dari orangtua untuk ikut mendidik anak-anak. Dengan kata lain, guru merupakan orang yang bertanggung jawab atas pertumbuhan seorang peserta didik. Guru sangat berperan dalam pertumbuhan peserta didik. Oleh karena itu, setiap pembelajaran yang guru berikan kepada peserta didik diharap menyertakan motivasi agar anak semangat dalam mengikuti pembelajaran. Berikut ini adalah motivasi yang dapat diberikan kepada peserta didik:

1. Penguat (Reinforcer)

Teori belajar ini dikemukakan oleh Skinner. Ia menjelaskan hubungan antara belajar dengan motivasi. Motivasi penguat ini maksudnya adalah ketika seorang individu melakukan suatu tindakan dan diperkuat, maka ia akan melakukan tindakan yang serupa dengan sebelumnya. Penguatan disini berbentuk pujian, hadiah, pengakuan, dan pembiaran. Pembiaran di mana tidak ada yang dilarang atau tidak ada hukuman. Penguatan haruslah dilakukan dengan hati-hati agar dapat memperkuat perilaku yang benar dan sesuai.

Contoh: 

Ketika anak memenangkan sebuah lomba lalu guru mengumumkan kemenangan itu saat upacara. Anak akan merasa sangat senang dan bangga, ia akan berusaha memenangkan perlombaan selanjutnya. Atau contoh lain, seorang guru memberitahu siswanya jika ada yang mendapatkan nilai 90 pada saat ulangan akan mendapatkan hadiah, maka siswa tersebut akan termotivasi agar mendapatkan nilai 90.

2. Hukuman (Punishment)

Hukuman dilakukan saat ingin mengurangi atau menghilangkan suatu perilaku. Misalnya ketika anak datang terlambat sekolah, maka guru akan menegurnya atau memberikan hukuman agar mereka tahu bahwa yang dilakukan adalah perbuatan yang salah. Tetapi tidak semua harus diberikan hukuman, karena setiap siswa memiliki tahap dan proses dalam perubahan maka diharapkan pendidik lebih peka dan memperhatikan siswanya. Guru harus pintar-pintar menempatkan suatu hukuman sesuai konteksnya.

Contoh:

Budi ketahuan membolos lagi di kantin saat pelajaran, padahal guru sudah menegurnya saat itu tetapi masih saja diulangi. Akhirnya guru itu memberikan hukuman agar Budi tidak mengulangi perbuatan buruknya itu. Hukuman tersebut menjadi motivasi untuk Budi, ia tidak akan membolos lagi karena ia tahu jika ia membolos maka akan mendapatkan hukuman. Contoh lain yaitu, Ani mendapatkan nilai 5o saat ulangan matematika dan orang tuanya meminta ia agar lebih giat belajar. Ketika Ani sudah giat belajar tetapi nilainya masih tetap tidak bagus, maka orang tua dan guru harus mengetahui faktor yang menyebabkan Ani mendapatkan nilai jelek. Tidak menghakimi, melainkan mencari solusinya.

Jadi kesimpulannya, motivasi memanglah sangat berpengaruh terhadap peserta didik dalam pertumbuhannya. Maka dari itu, para guru ayo mulai menanamkan motivasi di setiap kegiatan bersama peserta didik agar pembelajaran berjalan lebih baik.

Referensi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun