Mohon tunggu...
ataka warid
ataka warid Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Globalisasi dalam Keragaman Budaya

26 November 2018   23:09 Diperbarui: 26 November 2018   23:31 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bukan hal yang sulit lagi pada zaman ini untuk mendapatkan kabar dan berita dari tempat yang jaraknya ribuan kilometer dari tempat kita berada dalam waktu yang sama. Semuanya seolah dengan mudahnya kita ketahui tanpa perlu melakukan usaha yang berat.

Tidak seperti di zaman dulu, kabari di belahan dunia lain yang sudah terjadi sebulan yang lalu baru akan kita ketahui di hari ini.Adanya Globalisasi ini tentunya juga didukung dengan adanya teknologi yang semakin lama semakin berkembang dan memudahkan kehidupan manusia. Di era Globalisasi saat ini semua yang kita lakukan menjadi lebih mudah.

Seiring berjalan nya waktu, zaman berkembang sangat pesat dan budaya pun terpengaruh karena aperkembangan tersebut. Globalisasi yang dimana mempengaruhi semua yang terjadi di dunia sekarang, juga teknologi yang diciptakan semakin maju dan berkembang pesat. 

Globalisasi adalah suatu hubungan sosial yang mendunia yang kemudian terhubung satu sama lain sehingga antara kejadian dari tempat yang berbeda bisa berdampak juga bagi tempat yang lain. Globalisasi juga bias diartikan sebagai suatu proses dimana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan mempengaruhi satu sama lain yang melintas batas negara.

Dampak globalisasi yang mulai terasa sejak abad ke-20 terutama untuk Indonesia harus bersiap-siap akan pengaruh dari globalisasi dalam berbagai macam aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh yaitu kebudayaan. 

Dimana di Indonesia sendiri merupakan negara yang mempunyai banyak macam kebudayaan. Pengertian Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat serta setiap kecakapan, dan kebiasaan. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.

Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah menglami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. 

Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Hanya dalam jangka waktu satu generasi, banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.

Perkembangan teknologi, transportasi, dan teknologi mengakibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-ramah, gotong-royong dan sopan, berganti dengan budaya barat, misalnya dalam pergaulan. 

Di Indonesia sendiri, pada zaman dahulu banyak orang yang bergotong royong dalam hal kehidupan, bahkan para wali pun menyebarkan islam di Nusantara ini saling bahu membahu untuk menyebarkan Islam. 

Dalam hal budaya, pada tahun 90-an, anak-anak kecil Indonesia banyak yang suka bermain congklak, main tali karet, gundu dan lain sebagainya. Akan tetapi sekarang sudah berubah akibat perkembangan globalisasi dan perkembangan teknologi. Padahal kebudayaan-kebudayaan tersebut bila dikelola dengan baik selain menjadikan nya permainan yang tidak monoton dan bisa membuat anak-anak kecil bergembira juga tidak membutuhkan biaya yang mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun