Pandemi Covid-19 yang berlangsung kurang lebih selama satu tahun terakhir telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap hampir semua sektor kehidupan. Hampir semua aktivitas sehari-hari manusia menjadi terganggu karena adanya virus corona ini. Aktivitas yang biasanya dilakukan di luar rumah terpaksa harus dikurangi dan mau tidak mau harus dilakukan di dalam rumah. Hal ini membuat beberapa aktivitas menjadi terhambat.
Pandemi yang terjadi kali ini tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada sektor lainnya. Salah satu yang terdampak cukup parah adalah sektor ekonomi. Covid-19 telah memberikan dampak negatif terhadap perekonomian global. Pemerintah pusat enggan membuat kebijakan karantina wilayah yang lebih komprehensif dan dalam skala yang meluas karena potensi efek buruknya terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah lebih memilih kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM).
Kebijakan PSBB dan PPKM memang tidak bisa sefektif karantina wilayah total (lockdown) dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu, pendekatan pemerintah yang lebih halus ini perlu di sinergikan dengan  dengan penerapan protocol kesehatan yang konsisten oleh masyarakat umum dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas (5M). Akan tetapi, kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan masih rendah. Terbukti dengan melonjaknya kasus masyarakat yang terpapar Covid-19.
Multi Peran Polri di Masa Pandemi COVID-19
 Sejak awal kasus adanya kasus Covid-19 di Indonesia, jajaran Polri sudah bersiap mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi dengan bersinergi dengan TNI  dan komponen bangsa lain berjuang untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hingga di bentuknya Operasi Aman Nusa II guna membantu negara menanggulangi pandemi Covid-19.
Jajaran Polri menggiatkan anggota untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan hampir di seluruh wilayah tanah air dan juga mengedukasi warga masyarakat berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dan protokol pencegahan penularan Covid-19.
Dalam sektor ekonomi juga Polri bergerak membantu warga yang terdampak dengan menyiapkan 10 ton beras dan bahan pokok lain, menghimpun sumbangan dari kantong pribadi masing-masing, dan juga menghimpun dana-dana CSR perusahaan untuk membantu masyarakat terdampak pandemi.
Polri juga tetap fokus dalam komitmen pada penegakan hukum, dibuktikan dengan pengungkapan kasus sabu jaringan internasional di Serang, Pelabuhan Ratu, Cikarang dan kasus lain seperti menegakan hukum terhadap terduga teroris selama pandemi ini.
Tak lupa Polri juga membuat inovasi-inovasi program sebagai respon untuk menanggulangi pandemic Covid-19 seperti program ketahanan pangan dan juga program kampung tangguh nusantara yang dinilai sangat efektif menekan penyebaran covid-19.
Kampung Tangguh NusantaraÂ
 Dilatar belakangi waktu masa PSBB dimana sektor-sektor informal seperti pasar, mall, tempat hiburan dll terhenti dan tutup secara total sehingga industri dan UKM mangalami penurunan pemasukan secara signifikan. Sehingga di rasa perlu rekayasa sosial yang baik dan efektif agar potensi masyarakat local menjadi bermanfaat bersama-sama dalam mengadapi bencana pandemi Covid-19 ini.
