Setelah perjalanan panjang menuju GEPEMBRI Terusan II Sintang, ada satu hal yang membuat kami semua terasa Sepo'.
Dalam bahasa Melayu, Kalbar secara keseluruhannya, sepo' adalah istilah untuk menggambarkan rasa takjub atau heboh sendiri saat pertama kali melihat atau mengalami sesuatu. Menurut penulis.
"Sepo' naik speedboat," ucap Pak Irwandi Petra. Perjalanan kami dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dari Sintang dengan menggunakan speedboat.
Kami melintasi Sungai Kapuas dan kemudian memasuki anak Sungai Ketungau. Cuaca saat itu sangat cerah, matahari bersinar terang tanpa ada awan yang menghalangi.
Operator speedboat sempat menawarkan untuk memasang kanopi atap speedboat agar kami terlindung dari terik matahari. Namun, dengan penuh percaya diri, hampir semua dari kami menolak tawaran tersebut.
Ada yang mengatakan "Ah, biar saja! Mau menikmati perjalanan," ujar salah satu dari kami.
"Kapan lagi bisa melihat pemandangan begini? Kalau pakai atap, rasanya kurang seru!"Â ada yang menimpali.
Kami semua sepakat untuk merasakan hembusan angin sungai secara langsung dan menikmati pemandangan yang terbentang luas.
Dengan laju speedboat yang cukup kencang, angin menerpa wajah dan tubuh kami, memberikan sensasi segar seolah-olah panas matahari tidak berpengaruh sama sekali.
Namun, yang tidak kami sadari adalah bahwa meskipun angin menyejukkan, sinar ultraviolet dari matahari tetap bekerja diam-diam di balik layar. Kulit kami perlahan menyerap paparan sinar UV tanpa kami sadari.