Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesuksesan Sejati dalam Kerendahan Hati Kristus

9 Oktober 2024   06:48 Diperbarui: 9 Oktober 2024   06:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pdt. Kristison sedang Kotbah (sumber gambar: dokpri/Asyer).

Persekutuan Hamba Tuhan GEPEMBRI klasis Kalimantan Barat kemarin, penulis mendapatkan pelajaran mendalam tentang pentingnya kesatuan hati, pengurbanan, dan ketidakfokusan pada diri sendiri dalam pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.

Pengingat ini membawa kita pada contoh atau teladan tertinggi, yaitu Yesus Kristus. Dalam Filipi 2:1-11, kita menemukan perintah agar setiap orang percaya memiliki sikap yang sama dengan Kristus.

Ayat-ayat ini menggarisbawahi kerendahan hati dan pengurbanan, dua kualitas yang menjadi pusat dari apa yang harus dimiliki oleh hamba Tuhan dalam melayani.

Kristus, meskipun memiliki hak sebagai Anak Allah, memilih untuk merendahkan diri-Nya. Dia tidak memaksakan hak-Nya, bahkan ketika Dia memiliki kuasa penuh untuk melakukannya.

Justru, dalam kerendahan hati-Nya, Yesus menyerahkan segalanya demi tujuan yang lebih besar, yaitu keselamatan manusia.

Sikap inilah yang seharusnya menjadi panutan bagi semua hamba Tuhan dan umat-Nya. Dalam melayani, kita seringkali tergoda untuk fokus pada pencapaian pribadi atau kesuksesan yang bersifat sementara.

Namun, seperti yang disampaikan dalam persekutuan hamba Tuhan GEPEMBRI klasis KALBAR oleh Pdt. Kristison, jika kesuksesan hanya berfokus pada diri sendiri tanpa peduli kepada orang lain, maka kesuksesan itu kehilangan maknanya.

Kristus tidak pernah mengejar kebesaran-Nya untuk diri-Nya sendiri, melainkan demi membawa keselamatan bagi semua orang.

Filipi 2:3-4 mengajarkan agar kita tidak melakukan apa pun karena ambisi egois atau kesombongan, tetapi dalam kerendahan hati menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri.

Pengkotbah, Pdt. Kristison, dengan tegas mengingatkan para peserta persekutuan agar tidak mencari kebutuhan diri sendiri, melainkan berani berkurban dan membagikan berkat kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun