Mohon tunggu...
Aswin
Aswin Mohon Tunggu... Lainnya - Setiap waktu adalah kata

Berusaha menjadi penulis yang baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Makhluk Melata

15 September 2022   05:07 Diperbarui: 15 September 2022   05:17 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Pixabay.com/Ilustrasi

"Kegembiraan dalam penginderaan penginderaan, dan terlebih penglihatan. Tidak hanya melihat lihat sebelum berbuat sesuatu, bahkan bila tidak hendak melakukan apa pun kita senang melihat lihat apa saja,  "demikian bunyi tesisnya seorang filosof asal Yunani, Aristoteles. 

Memanglah, indera penglihatan mampu memberikan suatu pemaknaan yang lain. Bahkan kesaksian dalam berperkara atau kasus kecil, sedang, besar, dan bahkan sangat besar, indera mata-penglihatan relatif sangat dibutuhkan untuk pembuktian-fakta. Bahkan indera penglihatan kita juga dapat membawa konsekwensi terhadap persoalan kesetiaan dalam berpasangan dan keharnonisan didalam rumah tangga. Exampleir : Suatu ketika kita berjalan dengan pasangan disebuah pusat perbelanjaan atau caffe,  seketika indera mata kita (laki laki) melihat seorang perempuan cantik dan seksi. Dan secara reflek, pasangan kita (wanita) akan dengan jengkel berkata kepada kita pasangannya (laki laki), "Dasar mata keranjang! "

Tentang citra perempuan telah banyak diungkap oleh para pemikir sebelum masehi dan abad masehi. Bahkan hingga abad modern. Dan salah satunya ialah seorang ilmuwan Albert Einstein. Ia memberikan citra perempuan serupa "Black Hole", yang mampu menghisap kaum pria yang berada disekitarnya, masuk kedalam hasratnya. Perbedaan bentuk kelaminnya, mengundang banyak pria untuk memasuki dan mengetahuinya. Sebagaimana diketahui, secara biologis terlihat perbedaan kelamin antara pria dan wanita. Bentuk kelamin pria itu secara kasat mata-terlihat diluar atau keluar. Sementara itu bentuk kelamin wanita berada didalam atau kedalam. Dan terkait dengan hal itu, tidak sedikit pula para pemikir berusaha untuk memberikan suatu gambaran silogis maupun simbolis terhadap perbedaan bentuk kelamin antara pria dan wanita. 

Perempuan adalah salah satu makhluk dengan daya tarik bumi yang sangat kuat, selain harta dan kekuasaan. Sekedar menghububungkannya, ialah menarik untuk diceritakan ketika saya mendapatkan khabar tentang seorang kawan, terpaksa harus remuk impian masa depannya, lantaran terhisap oleh pesona seorang perempuan lain (WIL). Kawan itu, relatif achivement didalam perkerjaannya. Boleh dikatakan akan mencapai puncaknya (orang besar dan berpengaruh) beberapa langkah lagi. Namun impian itu hancur seketika, sehingga tak lagi berupa, lantaran dirinya bertemu dengan seorang perempuan lain, jatuh hati. Berselingkuh. Dan perbuatannya itu diketahui oleh sang istri. Istrinya  segera melaporkan keatasan suaminya. Seorang kawan itu pun dipanggil dan diberikan dua piihan. Harus memilihnya : Mengundurkan diri atau dimutasi kedaerah terpencil. 

Dimasa modern yang (cenderung) sangat materialis dan kapitalis, citra perempuan telah di konversi kedalam bentuk barang dagangan di pasar pasar. Citra perempuan di eksploitir sedemikian rupa untuk kepentingan pemilik modal agar dapat mengeruk atau memompa keuntungan materi lebih besar lagi. Kita bisa menunjuk atau dapat melihat ditempat tempat perbelanjaan, caffe, restoran, hotel, iklan dan lainnya, menghadirkan wanita wanita muda, cantik dan seksi, dengan suaranya yang lemah lembut. "Suara perempuan itu mistis, " demikian ungkap seorang sastrawan asal Kalimantan, Aspur Azhar. 

Berbicara tentang perempuan itu serupa (rasa) dahaga yang tak terpuaskan. Apalagi kalau kita membaca puisi puisi karya (para penyair) Timur tengah. Perempuan menjadi sumber inspirasi didalam karya karyanya, disublimasi dan diagungkan. "Perempuan itu adalah makhluk paradoksal, " demikian kata manusia lain, berusaha memahami dan menyikapi fenomena perempuan didalam kehidupan. 

Terkait masalah perempuan itu, sejumlah kitab kitab sebelum masehi pun telah menyinggungnya. Yakni, tentang perempuan primordial, Hawa. Dikisahkan Iblis, terusir dari surga, dan tak bisa kembali masuk kedalam surga. Iblis berdiri diluar pintu gerbang surga, menunggu seekor ular berkaki empat. Dan seekor ular itu pun tiba. Ia berusaha meyakinkan seekor ular yang hendak masuk kedalam surga, agar dirinya pun turut masuk kedalamnya. Dan seekor ular indah itu pun mengaminkan keinginan iblis dan diperkenankan untuk masuk kedalam mulutnya. Melalui mulut ular, sang Iblis berusaha merayu Adam dan Hawa yang bertempat tinggal di surga supaya mengikuti keinginannya. Dan berhasil. Adam dan Hawa pun mendapatkan hukuman dari Tuhan. Memgeluarkan keduanya dari dalam surga. 

Tuhan mendendam kepada Ular yang menipu Adam dan Hawa, sehingga dikutuk selamanya berjalan diatas perut, melata (kehilangan empat kakinya) dan memakan tanah. Selanjutnya, kutukan Tuhan terhadap Hawa ialah wanita pertama ini dengan segala keturunannya merasa letih, lesu dan lemah dengan kandungan dan permasalahan permasalahan lain yang menyertainya, didalam kehidupan dunia yang fana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun