Mohon tunggu...
aswatama kawula
aswatama kawula Mohon Tunggu... -

ryu sui

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Presiden dan Wakil Presiden Rakyat Indonesia

12 Mei 2019   11:47 Diperbarui: 12 Mei 2019   12:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Walaupun perhitungan resmi KPU belum selesai. Namun dari data survey dan perhitungan secara cepat sudah bisa diperkirakan bahwa pertahana Bpk Ir. Jokowi akan memimpin negeri tercinta ini 5(lima) tahun ke depan... Bisa saja dengan hasil kemenangan 56%-57% JOKOWI MAKRUF... 

Namun bukan berarti kemenangan secara utuh....Karena secara logikannya jika sesuatu memang lebih unggul ..maka setidaknya memiliki nilai yang lebih banyak..Padahal Jumlah total suara Rakyat Indonesia yang 100%..tidak secara langsung merupakan angka 56%-57% kemenangan... Karena ada beberapa dan bahkan banyak suara yang tidak masuk...bisa dikarenakan memang tidak masuk dalam DPT atau memang tidak mau hadir dalam pencoblosan dan bisa saja termasuk dalam suara2 yang rusak.. Reff data Pemilu 2014 sebesar 69,58 persen... Jadi hampir 30% nya... 

Jika yang memilih Jokowi hanya 56% dari total suara yang masuk dan dikurangi suara yang tidak bersuara sekitar 30%(golput/tdk terkalkulasikan) maka secara rill yang memilih Jokowi tentunya tidak akan lebih dari 51%... Jadi sejatinya lebih banyak Rakyat Indonesia yang tidak memilih Jokowi. Namun secara perundangan undangan dan hukum yang berlaku...Akan tetap dikukuhkan menjadi Presiden...

Kemenangan dan kebenaran bukan merupakan sesuatu yang Absolut...Menang seharusnya karena memang lebih baik,lebih banyak atau lebih unggul..tp bisa saja menang karena memang dari segi hukum yang mengatur..Kebenaran juga demikian dari sekelompok orang yang banyak bilang sesuatu yg salah sekalipun karena jumlahnya lebih banyak dan memiliki kekuatan pembenarannya..

Sekelompok orang di organisasi maupun Instansi berbuat mark up, manipulasi data, kecurangan prosedur ataupun birokrasi menjadi hal yang lumrah dan terjadi berulangkali...kemudian ada yang coba utk tidak berbuat hal yang sama dalam suatu sistem tersebut..maka bisa saja dan tentunya pasti akan dianggap pengkhianat.. sok suci dan tentunya dianggap salah..Orang tersebut sudah berusaha melakukan hal yang benar/mencoba meluruskannya....

Selamat kepada Bpk Ir. JOKO WIDODO...Indonesia memilih Anda..Rakyat nya....? Rakyat yg mana dulu....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun