Mohon tunggu...
Aswar M. Djulaifah
Aswar M. Djulaifah Mohon Tunggu... -

Belajar menulis dan memulung kata. Pengajar di Bintang Pelajar Kota Wisata Cibubur Cileungsi. Mari berbagi kata Hp 085341131191

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Antara Menulis dan Bulutangkis

5 Februari 2014   10:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal hobi berarti bicara  soal kebiasaan. Saya memiliki kebiasaan tidur di pagi hari. Kata para pakar kesehatan itu tidak sehat, bahkan bisa memicu datangnya berbagai penyakit. Ya, karena ingin sehat, kebiasaan buruk tersebut perlahan saya tinggalkan. Biasanya saya ganti dengan menonton tipi, membaca, menulis, olah raga, atau melakukan kegiatan lain.

Sebagai orang yang sibuk, maksud saya sibuk melamun, hehehe, saya memilih hobi menulis atau olah raga. Menulis dan olah raga, utamanya bermain bulutangkis sudah menjadi bagian dari kehidupan saya. Bahkan sebelum menikah dulu, saya katakan kepada calon istri saya agar tidak membatasi saya dalam melakukan hobi tersebut. Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik. Bahkan atas dukungan istri, saya pernah juara bulutangkis.

Menulis bagi saya dapat memperluas jaringan pertemanan. Baik di dunia maya maupun dunia nyata. Dengan menulis, saya dapat mengekspresikan segala bentuk imajinasi dalam bentuk karya. Hal itu membuat saya merasa kaya sebab saya bisa berbagi ilmu dengan para pembaca tulisan saya.

Kalau menulis bisa menambah kawan bahkan sahabat, hobi bermain bulutangkis juga tidak pernah kalah. Di lapangan, saya kerap bertemu dan bergaul dengan berbagai kalangan dari profesi yang berbeda. Ada yang dosen, pengusaha, guru, polisi, hingga pedangan bakso. Yang paling berkesan, seorang kawan yang juga demam bulutangkis, kini menjabat sebagai Bupati di salah satu kabupaten di Indonesia.

Setiap orang punya hobi sesuai passion mereka. Saya memilih menulis dan bulutangkis sebab dua hal ini memperluas jaringan saya. Alasan yang paling logis karena kedua hobi ini menambah semangat hidup. Bila dalam sepekan saya tidak melakukan keduanya, hidup rasanya bagaimana  begitu.

Yang paling penting, hobi itu tidak membawa mudharat bagi kehidupan kita atau bagi orang lain. Melakukan hobi yang sehat tentu berdampak pada kehidupan yang prima. Hobi yang merugikan, ya ditinggalkan saja.

Dalam kehidupan kita saksikan anak-anak muda yang berlabel remaja, sebagian besar waktu luangnya digunakan bermain game, ngajak pasangan-pasanga tidak halalnya bertamasya, atau nongkrong di pinggir jalan sambil menghitung kendaraan lalu lalang. Nah, itu merugikan umur, mubadzir namanya.

Kalau hobi dan kebiasaan bisa dialihakan pada hal-hal yang memberdayakan, kenapa tidak? Banyak kawan kita, menekuni hobi yang menghasilkan. Menulis, misalnya. Dengan menulis kadang cipratan materi dapat kita raih. Bahkan tidak jarang, dari tulisan sederhana bisa menjadi pembicara di depan publik. Banyak orang yang telah mencapai hal itu.

Hobi dan produktivitas hidup sangat erat kaitannya. Melakukan hal-hal yang baik dan manfaat tentu akan menunjang baiknya kehidupan. Baik dari segi kesehatan, bermanfaatnya waktu, hingga luasnya jarinngan dan komunitas yang dapat kita rangkul.

Nah, pilihkan hobi yang baik. Semoga dengan hobi itu Anda dapat menikmati kehidupan yang lebih menggairahkan. Dengan kebiasaan-kebiasaan baik, hidup jadi lebih menggigit. Mengapa? Sebab kebiasan buruk justru berdampak sebaliknya.

Saya suka menulis dan bermain bulutangkis. Kalau boleh dibilang, maniak. Kalau Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun