Mohon tunggu...
Astroviska Dayantresya Sabea
Astroviska Dayantresya Sabea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

You can do it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Peranannya terhadap Bangsa Indonesia

17 Januari 2022   14:46 Diperbarui: 17 Januari 2022   14:56 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perserikatan Bangsa- Bangsa atau yang sering disebut PBB merupakan suatu Organisasi  yang didirikan untuk membentuk perdamaian dunia. PBB terbentuk pada tanggal 24 Oktober tahun 1945. Perserikatan Bangsa-Bangsa ini didirkan untuk mengganti Liga Bangsa-Bangsa (LBB) supaya tidak terjadi Perang Dunia. Disaat Liga Bangsa-Bangsa gagal untuk menjaga perdamaian  pada Perang Dunia II, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt mulai berbicara dengan seorang Perdana Menteri Inggris Winston Churchill terkait dengan suatu organisasi yang bisa menjadi penerus Liga Bangsa-Bangsa.  Pembicaraan mereka berdua tersebut terjadi di atas kapal perang Agusta dj teluk Newfoundland. Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai disusun pada bulan April hingga bulan Mei tahun 1945 di sebuah konferensi. Piagam tersebut mulai berlaku pada 24 Oktober 1945 atau disaat Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan. Sejak didirikannya Perserikatan Bangsa-Bangsa, negara anggota PBB berkomitmen Bersama untuk menjaga perdamaian serta kemaanan Internasional.

Pada saat Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan, PBB hanya memiliki 51 negara anggota. Seiring berjalannya waktu anggota PBB semakin bertambah sehingga menjadi 193 negara anggota. PBB selain memiliki negara anggota PBB juga memiliki organisasi internasional. Tujuan utama dari pembentukan PBB yaitu untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.  Perserikatan Bangsa-Bangsa juga bertujuan untuk menjaga hubungan persaudaraan antarbangsa dan untuk membangun kerjasama internasional dalam berbagai bidang, seperti bidang ekonomi dan sosial budaya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki lima struktur organisasi. Organisasi pertama yaitu Majelis umum, majelis umum adalah majelis permusyawaratan utama dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Majelis umum ini terdiri dari semua anggota negara PBB. Majelis umum dalam dalam menentukan pilihan pada masalah-masalah penting, mereka memerlukan dua pertuga suara dari seluruh anggota PBB yang hadir. Majelis umum dapat memberikan solusi mengenai setiap masalah yang ada dalam lingkup PBB, kecuali masalah perdamaian dan keamanan yang berada dibawah kewenangan Dewan Keamanan.Dewan kemanan (dewan yang membuat beberapa resolusi mengikat mengenai perdamaian dan keamanan), Dewan Ekonomi dan Sosial (dewan yang menukung pembangunan ekonomi dan sosial), Sekretariat( menyediakan informasi dan fasilitas yang diubutuhkan PBB) dan yang terakhir adalah Mahkamah Internasionaal (Badan yudisial utama). Lima organisasi ini terletak di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berada di New York. PBB juga memiliki lembaga-lembaga khusus yang berada dibawah naungan sistem PBB yaitu, Grup Bank Dunia, Organisasi Pendidikan, Organisasi Kesehatan Dunia, Keumuan, Kebudayaan PBB dan Dana Anak-anak PBB.

Peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap bangsa Indonesia cukup banyak sejak pendiriannya. Pertama sesuai dengan tujuan PBB itu sendiri untuk mencapai perdamaian dan keamanan dunia, maka PBB membantu menyelesaikan permasalahan antara Indonesia dengan Belanda , pada  masa perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.  Saat itu kemerdekaan Indonesia mendapat penolakan keras dari negara Belanda. Belanda terus berusaha untuk merebut kembali kemerdekaa bangsa Indonesia pada Agresi Militer Belanda I tahun 1947 dan Agresi Militer II tahun 1948. Indonesia pun tetap berusaha untuk mempertahankan kemerdekaannya dengan cara melakukan beberapa perundingan, mulai dari perundingan Linggarjatu, perjanjian Renville perjanjianRoem Royen hingga Konferensi Meja Bundar.  Meskipun negara Belanda menolak keras kemerdekaan Indonesia, namun ada berbagai negara yang mendukung penuh kemerdekaan Indonesia, seperti negara India, Mesir dan Vatikan. Pada 27 Desember 1949 Belanda akhirnya mengakui kedaulatan bangsa Indonesia. Suksesnya hal tersebut tentunya tidak terlepas dari peran Perserikatan Bangsa-Bangsa yang banyak membantu bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa juga sangat berperan terhadap bangsa Indonesia melalui kerjasama yang terjalin antara UNICEF dan Indonesia dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama senilai 93,5 juta dollar AS. UNICEF adalah singkatan dari United Nations Children's Fund, atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa. UNICEF ini adalah organisasi Internasional yang berdiri dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).  Pemerintah Indonesia meyambut baik kerjasama tersebut, karena sangat berkontribusi besar dalam pencapaian prioritas nasional. Program-program UNICEF di Indonesiaa meliputi keberlangsungan hidup dan kesehatan anak, Pendidikan, perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi, dan kebijakan nasional.

Kerjasama Indonesia dan UNICEF bertujuan untuk mendukung Pemerintahan Indonesia dalam mencapai tujuan utama bangsa Indonesia, yaitu terkait kesejahteraan anak. Ada beberapa program yang dilakukan yaitu yang pertama,  untuk mempercepat penurunan stunting bagi anak-anak di bawah usia lima tahun menjadi 14%. Kedua  untuk meningkatkan jumlah air minum yang bersih hingga mencapai dua kali lipat menjadi 15%. . Tujuan yang ketiga yaitu untuk mengurangi angka tingkat kematian pada bayi hingga sepertiga dari 24 menjadi 16 per 1.000 kelahiran hidup. Pada anak usia 12-3 bulan yang diimunisasi lengkap mencapai 90%. Dan untuk meningkatkan partisipasi Pendidikan anak usia dini dari 63% menjadi 74%.

Selain itu juga kerjasama antara UNICEF dan pemerintah Indonesia betujuan untuk meningkatkan layanan kesehatan  pada ibu dan anak. Karena saat itu layanan kesehatan sangat minim. Mereka juga membuat program kerja terkait penegakan hukum anak perempuan dan laki-laki yang pernah mengalami kekerasan menjadi 20%. Ada juga program untuk mengurangi presentase anak yang hidup dalam kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan moneter nasional dari 11,8% menjadi 9%. Kerjasama tersebut juga tidak hanya berfokus pada program lintas sekotr yang mencakup pengembangan kebutuhan pada prempuan dan anak-anak, tetapi juga dapat membantu setiap anak-anak baik perempuan maupun laki-laki yang ada di Indonesia untuk mencapai tujuan dan potensi mereka.

Peranan PBB terhadap Indonesia yang terakhir adalah dengan bekerjasamanya WHO (World Health Organzation) dengan Indonesia. Kerjasama tersebut untuk meingkatkan kesehatan masyarakat Indonesia melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan program KB melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). WHO merupakan Organisasi Internasional yang didirkan pada tanggal 7 April tahun 1948 yang berada di Jenewa, Swiss. WHO juga merupakan Organisasi Internasional yang berdiri dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggungjawab untuk memberikan arah dan kebijakan dalam penanganan kesehatan masyarakat.

Pada tanggal 23 Mei tahun 1950, Indonesia resmi menjadi anggota WHO. Dalam kurun waktu 70 tahun Indonesia menjadi anggota WHO, WHO banyak sekali memberikan bantuan dan dukungan terhadap program kesehatan di Inonesia. Tidak hanya itu, WHO juga mempunyai peran untuk membantu pemerintah dalam mengatasi maraknya peredaran obat palsu melalui kerjasama dengan Departemen Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan organisasi non-pemerintah seperi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mengumpulkan data-ddata yang kemudia diserahkan dan dipergunakan oleh pemerintah Indonesia untuk membuat suatu kebijakan dalam biday kesehatan berkaitan dengan obat palsu. WHO juga telah membantu Indonesia dalam mengatasi flu burung (H5N1) di Indonesia. Pada saat itu WHO menyerahkan bantuan untuk Indonesia berupa 22 unit ambulans dan beasiswa bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian field epidemoligy, WHO juga meminta pemerintah Indonesia menyerahkan sampel virus flu burung untuk dijadikan penelitian, serta WHO juga  memberikan bantuan berupa 36 ribu box Tamiflu.

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia kita harus mendukung kerjasama-kerjasama yang terjalin antara Organisasi Internasional dengan pemerintah Indonesia. Karena kerjasama tersebut bertujuan untuk mensejahterahkan kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak, remaja hingga lansia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun