Mohon tunggu...
Astriliani Mulyadi
Astriliani Mulyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - For Education

Float like Cadillac, sting like a Beemer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Efektifitas Pembelajaran Digital pada Masa Pandemi di SD Negeri Sampora Sumedang

21 September 2021   14:12 Diperbarui: 21 September 2021   14:14 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan di seluruh Negara di dunia, termasuk Indonesia salah satunya. Tidak hanya memberikan dampak yang besar dalam sisi kesehatan, tetapi sektor ekonomi bahkan pendidikan juga terdampak. 

Pada sektor pendidikan dengan kebijakan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh merupakan hal baru bagi beberapa instansi pendidikan yang belum pernah melakukannya. Hal ini menjadi tantangan bagi sekolah untuk mengemas bagaimana pembelajaran bisa tetap disampaikan dengan baik, pendidikan harus tetap berjalan walaupun di tengah pandemic karena generasi akan terus bertambah dan bergerak maju. 

Kita tidak boleh hanya terdiam dengan keadaan yang membatasi, tetapi harusnya mencari solusi untuk mengatasi dengan beradaptasi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan program yang dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi krisis pendidikan saat ini, solusi tersebut dituangkan melalui program Kampus Mengajar yang merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar. 

Mahasiswa selain mengembangkan kemampuannya juga menjadi pelopor untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat. Sasarannya adalah sekolah-sekolah dasar yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Salah satu sekolah yang menjadi sasaran yaitu di SD Negeri Sampora Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Program ini dilakukan mulai dari penerjunan mahasiswa tanggal 22 Maret 2021 sampai penarikanan pada tanggal 26 Juni 2021.

Jumlah guru yang mengajar di SD Negeri Sampora yaitu empat orang dengan satu penjaga sekolah, sehingga rata-rata setiap guru memegang dua kelas. Karena tidak memungkinkan dengan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh karena keterbatasan gawai dan jaringan internet yang kurang stabil, sehingga hal ini menjadi kekhawatiran sekolah apabila peserta didik tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dengan keterbatasan tersebut yang pada akhirnya akan menyebabkan siswa tidak belajar. 

Hal ini menjadi salah satu dampak yang dirasakan pada krisis pendidikan mengenai rendahnya literasi siswa pada masa pandemi saat ini. Pembelajaran dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu minggu yaitu hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Pembelajaran tidak dilakukan semua di sekolah karena aturan yang membatasi, sehingga lokasi pembelajaran dilakukan di Madrasah dan Masjid sekitar.

Program dalam kampus mengajar salah satunya yaitu adaptasi teknologi, hal ini dilakukan untuk memperkenalkan perkembangan teknologi yang digunakan pada pembelajaran di sekolah. 

Pada tanggal 28 Mei 2021 kami melakukan sosialisasi penggunaan teknologi untuk membantu dalam proses pembelajaran. Aplikasi yang biasa digunakan seperti google form, quizizz, dan Microsoft excel untuk membantu administrasi sekolah dan guru. Setelah melakukan sosialisasi, kami mencoba untuk membuat latihan soal menggunakan aplikasi quizizz. 

Peserta didik ketika diperkenalkan dengan metode atau media baru dalam pembelajaran memberikan respon yang positif dan sangat antusias, tetapi hal ini harus terkendala karena beberapa  siswa yang tidak mempunyai gawai dan jaringan yang tidak stabil, sehingga hanya beberapa siswa yang dapat bergabung dan mengerjakan soal melalui aplikasi quizizz.

Mahasiswa membutuhkan waktu lebih cepat untuk beradaptasi dengan pembelajaran secara digital, karena mahasiswa sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi. Berbeda dengan siswa di jenjang sekolah dasar yang memerlukan waktu dan bimbingan yang lebih, sehingga hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa beradaptasi. 

Meskipun program yang dilaksanakan belum sepenuhnya berjalan dengan optimal, tetapi tidak membuat kita untuk berhenti memperkenalkan perubahan. Karena kita harus terus mencobanya tidak cukup dengan rentang waktu yang sebentar untuk mencapai tujuan tersebut. 

Peran mahasiswa sebagai agent of change yang dikemas melalui program KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021, dapat menyumbangkan kontribusi yang besar dalam memperbaiki dan mengembangkan pendidikan. Tugas tersebut bukan hanya berlaku untuk pemerintah saja, tetapi itu merupakan tugas kita semua dan mahasiswa salah satunya yang memberikan kontribusi untuk memajukkan pendidikan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun