Mohon tunggu...
Astri FebrySusanti
Astri FebrySusanti Mohon Tunggu... Lainnya - Alumni Perguruan Tinggi Negeri

Menjadi lebih baik adalah tugas setiap insan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen UNJ Dukung Relawan Peduli Lingkungan Siswa SMP Kota Bekasi dalam Menumbuhkan Jiwa Socialpreneurship

1 Oktober 2022   13:29 Diperbarui: 1 Oktober 2022   18:51 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Bekasi, Sabtu (27/08/2022). Kota Bekasi yang memiliki jumlah penduduk sekitar 3.048 juta jiwa (2020) diperkirakan menghasilkan sampah per orang mencapai 0,64 kg per orang per hari. Sementara itu layanan pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan Kota Bekasi baru mampu melayani kurang dari 55,45%. Itu artinya ada sekitar 44,25% sampah masih berserakan di Kota Bekasi setiap harinya. Sampah yang dihasilkan beragam mulai dari sampah organik, non organik, dan B3.

Kondisi ini semakin diperparah dengan meningkatnya jumlah sampah selama pandemic covid berlangsung. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah mengakibatkan perubahan pola konsumsi yaitu dengan adanya double wrapping dalam setiap pembelian. Tentunya masyarakat tidak dapat terlepas dari permasalahan sampah non organik. Relawan peduli lingkungan yang dimiliki oleh sekolah mitra yaitu SMP Negeri 9 dan 21 Kota Bekasi beranggotakan siswa-siswi yang memiliki kesadaran lebih terhadap pengelolaan lingkungan. Kegiatan ini dikembangkan dalam upaya menjaga lingkungan serta menghasilkan nilai ekonomi untuk setiap anggotanya.

Tim pengabdian ketika melakukan focus group discussion di SMPN 9 dan SMPN 21 Kota Bekasi/dokpri
Tim pengabdian ketika melakukan focus group discussion di SMPN 9 dan SMPN 21 Kota Bekasi/dokpri

Kondisi lingkungan sekolah memerlukan perhatian dari warga masyarakat, pimpinan sekolah, guru, tenaga administrasi, dan siswa. Lingkungan sekolah harus menjadi tempat yang nyaman untuk kegiatan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Kondisi ini dapat meningkatkan citra dan profil sekolah menjadi lebih baik. Sampah menjadi salah satu bentuk konsekuensi dari adanya aktivitas manusia dan volumenya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk. 

Apabila tidak ditangani secara efektif dan efesien, eksistensi sampah di alam tentu akan berbalik menghancurkan kehidupan di sekitarnya. Alam mempunyai peranan penting dalam pengolahan sampah secara otomatis, terutama untuk sampah organik. Namun kerja keras alam dalam mengurai sampah secara natural sangat tidak berimbang dibanding berjuta ton volume sampah yang diproduksi. Sedikit masyarakat yang sadar bahwa dengan memanfaatkan sampah non organik dapat menjadikan sampah bernilai ekonomis. Untuk itu perlu adanya pemahaman tentang konsep socialpreneurship.

Konsep socialpreneurship ini biasa diartikan sebagai konsep kewirausahaan yang memanfaatkan peluang bisnis yang ada di tengah masyarakat untuk kembali memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Kehadiran Dosen UNJ beserta Tim membawa angin segar untuk sekolah mitra, selain memberikan pengarahan pendidikan lingkungan juga memberikan pengetahuan baru bagi sekolah mitra. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kedua sekolah mitra maka terdapat prioritas untuk peserta didik.

Prioritas permasalahan mitra yang akan ditangani dalam program ini antara lain:

  • Permasalahan dalam sistem produksi sampah yang bernilai ekonomi tinggi.
  • Rendahnya minat siswa dalam mengembangkan socialpreneurship.
  • Permasalahan dalam pemasaran ketika produksi bijih plastik dari berbagai jenis botol plastik sudah dikelompokan.

Sebagai perwujudan dari pengabdian ini maka pada Sabtu, 27 Agustus 2022 dilaksanakanlah  kegiatan pengabdian yang dimulai dengan penyampaian materi pertama oleh Prof. Dr. Budiaman, M.Si terkait Model Pendidikan Lingkungan Berkelanjutan.

Dosen UNJ, Prof. Dr. Budiaman, M.Si sedang memaparkan materi/dokpri
Dosen UNJ, Prof. Dr. Budiaman, M.Si sedang memaparkan materi/dokpri

Setelah materi pertama disampaikan kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Pada sesi materi kedua disampaikan oleh Aam Amaningsih Jumhur, P.hD terkait Semangat Jiwa Socialpreneurship yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta.

Dosen UNJ, Aam Amaningsih Jumhur, P.hD sedang memaparkan materi/dokpri
Dosen UNJ, Aam Amaningsih Jumhur, P.hD sedang memaparkan materi/dokpri

Sesi dilanjutkan dengan penjelasan dari pengurus Bank Sampah Mutiara Kota Bekasi. Ibu Ambar selaku Ketua pengelola menjelaskan tentang bagaimana proses pengelolaan bank sampah mulai dari kedatangan nasabah sampai proses pencacahan botol plastik. Secara rinci pengurus bank sampah yang lain menjelaskan tentang klasifikasi jenis-jenis sampah berikut contohnya. Klasifikasi sampah seperti plastik bening, emberan, alumunium, besi, boncos, asoy, gelas plastik, botol plastik, kaleng, duplek, kardus, dan kertas putih.

Pengurus Bank Sampah sedang menjelaskan kepada peserta pengabdian/dokpri
Pengurus Bank Sampah sedang menjelaskan kepada peserta pengabdian/dokpri

Selanjutnya pengelola bank sampah meminta kelompok siswa dari SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 21 menunjukan kemampuannya dalam memilah jenis-jenis sampah beserta contohnya. Kesempatan pertama diberikan kepada kelompok SMP Negeri 9 Kota Bekasi untuk menunjukan pengetahuannya tentang jenis-jenis sampah dan contohnya.

Kelompok siswa SMP Negeri 9 Kota Bekasi sedang mempraktikan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya/dokpri
Kelompok siswa SMP Negeri 9 Kota Bekasi sedang mempraktikan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya/dokpri

Kelompok siswa SMP Negeri 21 Kota Bekasi juga mendapat giliran untuk menunjukan pengetahuannya dalam memilah atau mengelompokan sampah sesuai jenisnya.

Kelompok siswa SMP Negeri 21 Kota Bekasi sedang mempraktikan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya/dokpri
Kelompok siswa SMP Negeri 21 Kota Bekasi sedang mempraktikan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya/dokpri

Siswa telah memahami tentang lingkungan berkelanjutan, konsep socialpreneurship, dan dapat mempraktikan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Sebagai penutup rangkaian kegiatan pengabdian, Relawan Peduli Lingkungan mendapat pengarahan dari pengurus bank sampah terkait praktik pencacahan botol plastik dengan mesin pencacah botol plastik agar dapat menghasilkan bijih plastik yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.

Pengurus Bank Sampah Mutiara sedang memberikan pengarahan kepada siswa siswi dari SMPN 9 dan SMPN 21 Kota Bekasi/dokpri
Pengurus Bank Sampah Mutiara sedang memberikan pengarahan kepada siswa siswi dari SMPN 9 dan SMPN 21 Kota Bekasi/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun