Mohon tunggu...
Astri FebrySusanti
Astri FebrySusanti Mohon Tunggu... Lainnya - Alumni Perguruan Tinggi Negeri

Menjadi lebih baik adalah tugas setiap insan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

UNJ Mendukung Revitalisasi Bank Sampah dalam Mendesain Pendidikan Lingkungan Berkelanjutan

1 Desember 2021   13:23 Diperbarui: 1 Desember 2021   14:00 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Terintegrasi KKN/Dokpri

Bekasi, Sabtu (18/09/2021) - Fenomena perubahan lingkungan pada akhir-akhir ini menjadi suatu kejadian yang menyentak pemikiran kita. Beberapa kejadian musibah yang diakibatkan menurunnya kualitas lingkungan menyebabkan kita berpikir kebelakang dan menghubungkan kejadian  tersebut dengan proses pendidikan selama ini.  

Permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan banyaknya  penggunaan kendaraan bermotor, sikap penduduk yang masih membuang sampah  sembarangan dan masih banyak penyimpangan perilaku yang dapat menurunkan kualitas  lingkungan.

Berkaitan dengan pengembangan model pendidikan lingkungan, guru juga memiliki andil dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan sekolah berbasis lingkungan. 

Tema sekolah berbasis lingkungan menjadi trend baru dalam kegiatan pengelolaan lembaga-lembaga pendidikan di berbagai wilayah Indonesia, dengan mengangkat kepedulian siswa terhadap kebersihan, keindahan, dan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup, baik di dalam maupun di sekitar sekolah. 

Usaha mengembangkan kepedulian tersebut tidak lain karena dewasa ini keperdulian masyarakat terhadap lingkungan fisik di sekitar kita sangat rendah. Dengan demikian akan berpengaruh pula terhadap kondisi lingkungan baik secara fisik maupun sosial budaya.

Kehadiran Dosen UNJ beserta Tim membawa semangat kepada sekolah untuk mengaktifkan kembali Bank Sampah Sekolah yang pernah ada sebagai upaya menjaga kondisi lingkungan sekolah. 

Kondisi lingkungan sekolah memerlukan perhatian dari warga masyarakat, pimpinan sekolah, guru, tenaga administrasi, dan siswa. Lingkungan sekolah harus menjadi tempat yang nyaman untuk kegiatan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Mitra kegiatan pada pengabdian ini yaitu SMP Negeri 9 dan 21 Kota Bekasi.

Tim pengabdian dan mitra ketika sedang melakukan focus group discussion/dokpri
Tim pengabdian dan mitra ketika sedang melakukan focus group discussion/dokpri

Melihat beberapa permasalahan mitra yang dapat diinventarisir setelah dilakukan pertemuan pendahuluan dan disepakati oleh Mitra antara lain:

  1. Adanya stigma bahwa pengelolaan lingkungan semata-mata atas otoritas Kepala Sekolah.
  2. Adanya pemahaman yang berorientasi bahwa program K3 hanya milik pengurus OSIS dan guru tertentu.
  3.  Pemahaman guru tentang pengelolaan lingkungan terkungkung oleh pemikiran seakan harus dilakukan oleh sekolah Adiwiyata.
  4. Belum adanya struktur kepengurusan ekstrakulikuler lingkungan di sekolah.

Sebagai perwujudan dari kegiatan pengabdian maka pada tanggal 18 September 2021 tim pengabdian bersama dengan mitra melakukan simulasi pengolahan sampah berdasarkan jenis dan contohnya kepada pengurus ekstrakulikuler bank sampah dari SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 21 Bekasi yang bertempat di Bank Sampah Mutiara Kota Bekasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun