Mohon tunggu...
Astrid Ayu Septaviani
Astrid Ayu Septaviani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang Muslim, Seorang Perempuan, Seorang Anak, Seorang Adik, Seorang Karyawan, Seorang Mahasiswa, Seorang Teman, dan Seorang Tante dari 3 pengacau kecil. Seorang Pengagum Maria Eva Duarte ( Evita Peron ) semenjak SMP. Evita buat saya simbol kekuatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Sepanjang Masa Evita Peron

30 Agustus 2010   09:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku yakin setiap orang memiliki seseorang yang menispirasinya. Inspirator bisa menjadikan kita lebih baik atau lebih buruk. Rata-rata kita mengambil orang ternama atau terdekat sebagai Inspirasi, dan rata - rata pula mereka adalah orang baik - baik, dari keluraga baik - baik. Aku pun begitu, memiliki seorang Inspirator yang sosoknya aku kenal sejak SMP. Setiap kali orang mengetahui siapa Inspiratorku, mereka akan mengernyitkan atau mengerutkan dahinya karena Heran. Heran kenapa?? Heran karena aku mengaku terinspirasi oleh "Maria Eva Duarte" atau "Evita Peron". Mungkin sebagian dari Anda menebak kalo aku mengenal sosok Evita Peron dari filmnya "Evita". Ya..memang bener, aku memang pertama kali tau nama Evita Peron dari film "Evita". Dari sana aku coba cari tau tentang Evita Peron dalam kisah nyata.

Bukan karena Evita lahir dari pasangan tidak menikah yang buat aku menyukai filmnya. Bukan pula karena Ia akhirnya berhasil memiliki Radio tempat dia bekerja sebagai aktris, bukan karena lika - likunya menjadi aktris opera sabun yang akhirnya membawa dia mengenal "Juan Peron" atau bukan pula karena Kanker Serviks yang harus mengakhiri Ke-keren-an hidupnya yang kemudian aku menjadikannya Inspirasiku. Tapi lebih dari itu, Optimisme, Keberanian, dan pantang menyerahnya dalam melalui setiap proses kehidupan yang aku suka. Tanpa Pendidikan yang tinggi, Seorang Evita harus bekerja sebagai aktris Radio dan Opera Sabun yang dilihat rendah, namun Anda tahu?? dia tetap lakukan yang terbaik untuk hidupnya, hingga akhirnya dia membeli Radio tempat dia bekerja. Evita dikenal sebagai aktris berbakat saat itu.  Evita bertemu dengan Juan Peron saat acara amal, lalu menikah dengan status sebagai Istri ke dua.

Evita seperti tidak pernah lupa dari mana dia berasal, Evita menggunakan yayasan yang didirikannya untuk menyapa masyarakat kelas bawah, termasuk kaum buruh yang kemudian menjadi kekuatan besar baginya. Dengan Latar belakang sebagai anak haram, sering membuat Evita hanya dipandang dengan sebelah mata, tapi justru Evita membuktikan siapa dirinya. Evita terlibat aktif dalam meng-kampanye-kan suaminya. Dengan kegiatan sosialnya, Ia menjadikan para "Peronis" sebutan untuk kaum pendukung utama Juan Peron sebagai alat kemenangan. Ia selalu membanggakan suaminya dalam setiap Kampanye, bahkan ada yang berpendapat ini agak berlebihan. Kaum buruh yang begitu disayangi Evita pula yang akhirnya membebaskan Juan Peron dari Penjara. Sebagai Ibu Negara, Evita dikenal mempunyai pengaruh yang luar biasa besar kala itu, mungkin kalau aku pikir hampir sama dengan Ibu Tien Soeharto, atau mungkin Putri Diana.

Melihat dukungan yang mengalir begitu luar biasa dari kaum buruh dan masyarakat kelas bawah, Evita mencoba peruntungan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden, tapi hasilnya nihil. Banyak kalangan atas, politisi dan militer yang sangat tidak suka dengan Evita Peron. Selain karena latar belakangnya yang kurang terhormat, karena Evita dekat dengan Kaum Buruh dan masyarakat kelas bawah. Banyak yang bilang kalau Evita Peron tidak memiliki kekuatan untuk menggerakkan Kaum Buruh seperti itu. Pembebasan oleh kaum buruh disinyalir murni inisyatif mereka sendiri, tapi bukannya awal mereka mendukung Juan Peron karena pendekatan pribadi dari Evita?? ya.. mungkin itu cuma pikiranku saja.

Suatu waktu, Evita mencoba mampir ke Inggris, namun dari pihak Istana mengatakan kalau Evita tidak akan diperlakukan layaknya Kunjungan Ibu Negara Amerika Serikat. Mendengar hal itu, Evita memutuskan untuk kembali ke Argentina. Pengaruh besar seorang Evita Peron terlihat ketika Evita meninggal di tahun 1952 karena kanker serviks, bahkan dia adalah Perempuan pertama yang tercatat dalam sejarah Argentina sebagai Perempuan paling berpengaruh. Bahkan ketika   Cristina Elisabet Fernandez de Kirchnerdipastikan menjadi Presiden Argentina, Ia masih belum bisa disamakan dengan pengaruh yang dibawa oleh Evita Peron, kendati jalan cerita politiknya hampir menyerupai Evita Peron. Karena itulah aku mengagumi Evita Peron :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun