Mohon tunggu...
Astrid Dian Ihromi
Astrid Dian Ihromi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang tertarik dengan dunia pendidikan, perkulineran, masak memasak, keluarga, kesehatan, masalah sosial dan juga permasalahan gizi serta kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UPI 2022: Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 Solusi Permasalahan Sampah Rumah Tangga

21 Agustus 2022   01:44 Diperbarui: 21 Agustus 2022   02:10 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi selama program Bank Sampah Wargi Manglayang di RW 06 pada hari kamis, 28 Juli 2022

Assalamualaikum dan Salam Sejahtera untuk teman-teman semua, 

Pada KKN Tematik kali ini kelompok KKN 53 membagi menjadi 3 kewilayahan yaitu, kelompok bagian atas, tengah dan kelompok saya sendiri yaitu kelompok bawah. Setelah melakukan diskusi antar anggota kelompok bawah dan juga beberapa perwakilan kelurahan, kecamatan, RW dan RT kelompok bawah ini akhirnya membuat beberapa Program Kerja (Proker) yang memiliki Penanggung Jawabnya (PJ) masing-masing.

Program utama kelompok bawah kami beri branding agar mudah diingat oleh para warga, dengan nama Bang HaiKal (Bank sampah Hidroponik Vertikal Garden) yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu Bank Sampah Wargi Manglayang 06, penanaman hidroponik di RW 06 dan RW 14, pembuatan vertikal garden di RW 05 dan beberapa kegiatan tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan warga setempat, yaitu penyediaan kartu posyandu di RW 04, penomoran rumah di RW 08 (desain, pemetaan dan pembuatan site plan), jumat berkah di RW 06, pembuatan poster, lembar balik, brosur, dan standing banner untuk posyandu RW 06 (yang bertemakan stunting, kebersihan lingkungan, hidroponik, gizi anak, perawatan tali pusar bayi, dan cara menjaga kesehatan fisik dan mental di masa new normal) serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu RW 06 & 08.

Program yang saya pegang sendiri lebih berfokus pada kegiatan Bank Sampah. Saya tertarik melaksanakan Program Bank Sampah ini agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga mengenai pentingnya mengelola sampah demi keasrian, kenyamanan dan kebersihan lingkungan serta mengoptimalkan antusiasme warga dalam mengelola sampah rumah tangga demi mendukung program PKK yang telah berjalan. Ketertarikan ini juga didukung urgensi berdasarkan pada data Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah Indonesia pada tahun 2021 yang dapat kita lihat pada web resmi SIPSN, bahwa sampah yang tidak terkelola presentasenya masih cukup besar yaitu sebesar 35,68% atau jika diangkakan yaitu sebesar 10 ton/tahun

Lalu dapat diketahui juga bahwa penyumbang sampah terbanyak berasal dari sampah rumah tangga, yang mana walaupun menjadi penyumbang sampah terbanyak tetapi di sisi lain SDM di dalam rumah tangga ini sebenarnya dapat diberdayakan. Contohnya saja Bank Sampah Wargi Manglayang di RW 06 yang dikelola oleh ibu-ibu PKK dan para relawan warga RW 06. Program Bank Sampah ini juga sejalan dengan mendukungnya program pemerintah Jawa Barat yaitu Kang PisMan (Kurangi Pisahkan Manfaatkan). Yang mana jika kolaborasi antara program Kang PisMan dan Bank Sampah Wargi Manglayang di RW 06 ini berjalan dengan baik, maka akan menjadikan lingkungan Jawa Barat, khususnya Kelurahan Palasari ini menjadi nyaman, asri dan bersih.

Dalam program Bank Sampah ini dilakukan beberapa tahapan pelaksanaan, yaitu :

  1. Masyarakat memilah sampah di rumah masing-masing
  2. Pengumpulan sampah menuju balai pelaksanaan bank sampah
  3. Pengecekan dan pendataan klasifikasi sampah
  4. Transit (penyimpanan di gudang balai tempat pelaksanaan bank sampah sebelum didistibusikan)
  5. Pendistribusian sampah (terbagi menjadi ke pengepul sampah, pabrik, diolah kembali menjadi kerajinan yang dapat dimanfaatkan oleh warga, contohnya saja kantong belanja yang terbuat dari sisa bungkus kopi yang dijahit lalu dijadikan kantong belanja)

Sistem Bank Sampah ini sendiri berdasarkan semangat pemberdayaan yaitu Dari Warga, Oleh Warga, Untuk Warga Kembali, dimana kalimat untuk warga kembali disini bermaksud dari hasil tabungan bank sampah yang terkumpul akan menghasilkan uang tabungan yang akan dapat digunakan kembali oleh warga.

Kekurangan atau kendala yang dialami selama berlangsungnya program Bank Sampah Wargi Manglayang di RW 06, yaitu :

  • SDM yang terbatas, sehingga kesulitan untuk meregenerasi (menemukan penerus) yang melanjutkan dan melestarikan program Bank Sampah
  • Kurangnya insentif untuk relawan Bank Sampah
  • Warga kurang antusias akan program Bank Sampah

Solusi dari permasalahan (kendala) yang dialami selama berlangsungnya program Bank Sampah Wargi Manglayang di RW 06, yaitu :

  •  Memanfaatkan momentum zero waste, yaitu membantu warga dalam mempromosikan gerakan 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Repair) yang mana salah satu bentuk dari gerakan zero waste ini ialah program Bank Sampah Wargi Manglayang di RW 06
  • Melakukan kolaborasi dengan stakeholder yang terkait, seperti Kantor Bank Sampah Resik di TPS 3R, UPT Pengelolaan Sampah Bandung, organisasi-organisasi pegiat lingkungan.
  • Mengadakan perlombaan atau penghargaan RT terbersih dari sampah rumah tangga, untuk pemenang mendapatkan sertifikat serta hadiah sembako ataupun perabotan rumah seperti, kipas angin, alat-alat masak
  • Menerapkan dan melakukan pembiasaan program Bank Sampah sejak dini, contohnya pelaksanaan bank sampah di sekolah formal seperti, TK, SD, SMP, SMA
  • Menerapkan program Bank Sampah di lingkungan masyarakat yang lebih luas dan bekerjasama dengan perusahaan perbelanjaan, contoh kolaborasi penerapan bank sampah di warung atau mini market yang ketika uang tabungannya sudah cukup dapat ditukarkan dengan sembako sesuai dari keperluan masyarakat yang telah menabung 

Keberhasilan dan kesimpulan dari program Bank Sampah Wargi Manglayang di RW 06, yaitu :

  • Tabungan uang warga yang terkumpul dari hasil Bank Sampah sudah dapat membantu perekonomian warga, terutama bagi warga yang mengalami kesulitan ekonomi
  • Warga sudah dapat mulai membuat kerajianan dari hasil mengumpulkan dan memilah sampah secara mandiri di rumah masing-masing contoh hasil kerajinannya, yaitu kantong belanja yang dapat dimanfaatkan oleh warga ketika berbelanja keperluan dapur ke pasar (penggunaan kantong belanja dari sampah bungkus kopi merupakan salah satu contoh gerakan zero waste yaitu Reduce : pengurangan pemakaian & Reuse : penggunaan kembali).

Sumber Referensi : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun