Mohon tunggu...
Financial

Solusi untuk ketahanan pangan

4 Januari 2019   17:32 Diperbarui: 4 Januari 2019   23:25 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia adalah negeri agraris, tanah nya subur, dan kekayaannya melimpah yang sering menjadi alasan besar negara-negara adidaya ingin menjajah,
penjajahan sejak jaman Belanda Portugis maupun saat ini penjajah dengan "invisible hand" nya.

Lahan-lahan pertanian melimpah luas, di pedesaan kita saksikan pesawahan
hijau terbentang luas.

Namun akhir akhir ini masyarakat mulai di khawatirkan dengan permasalahan serius pengalih fungsian lahan yang akan merenggut sedikit demi sedikit tersedia nya lahan pertanian.

Seperti di Cianjur, kota kecil subur lahan  yang terkenal dengan beras pandan wanginya, sedikit demi sedikit kini bergeser sebutan menjadi kota kecil industri.
Seperti yang dilansir oleh berita Cianjur, harianpelita.co -- "Alih fungsi lahan pertanian/sawah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), terus berlangsung. Lahan pertanian/sawah digaruk dan disulap jadi proyek pembangunan perumahan dan industri".
Fakta yang tidak kalah mengkhawatirkan kita dapatkan juga di luar kota
 Cianjur.

KARAWANG, KOMPAS.com - "Dinas Pertanian Kabupaten Karawang khawatir Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang akan mencaplok Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

"Kami (9/10/2018). belum tahu berapa luas lahan pertanian yang digunakan untuk TOD," kataf Hanafi, saat Pra Pelingkupan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)  TOD Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Hotel Brits Karawang, Selasa

Tidak hanya di Cianjur, fakta serupa juga terjadi di
KARAWANG, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang khawatir Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang akan mencaplok Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

"Kami belum tahu berapa luas lahan pertanian yang digunakan untuk TOD," kata Hanafi, saat Pra Pelingkupan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)  TOD Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Hotel Brits Karawang, Selasa (9/10/2018).

Fakta terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan luas lahan baku sawah nasional 2018 hanya sebesar 7,10 juta hektare. Jumlah itu menyusut ketimbang luas pada lima tahun lalu yang tercatat 7,75 juta hektare. ( CNBC Indonesia )

Dari sekian permasalahan pengalih fungsian lahan yang erat kaitannya dengan katahanan pangan,
Pemerintah juga menyiapkan rencana untuk menanggulangi masalah ini salah satu yang paling dekat kali ini adalah Perpres Tentang Lahan Sawah Abadi.
Namun benarkah perpres ini akan berhasil dalam rangka menjaga ketahanan pangan?

Pasalnya, banyak pertimbangan lain ketika Perpres ini dipakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun