Mohon tunggu...
Astralastra
Astralastra Mohon Tunggu... Daur baur

Manusia merdeka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Adakah Waktu Tersisa

18 Juni 2025   20:15 Diperbarui: 21 Juni 2025   21:00 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (Sumber: Thinkstockphotos via kompas.com) 

Dan suara-suara itu kian mendera
Setelah lama lebat hujan memenuhi telinganya
Dan salah satu indera yang senantiasa berkaca
Mengingat huruf yang simpang siur tertinggal cerita

Dan mengapa suara itu kini kian menjauh?
Seperti tulisan-tulisan yang tak urung nian berlabuh
Adakah konsonan yang menemani ia untuk kembali bertaruh
Apa yang lebih lebam dari suara dan tulisan kian kemari semakin riuh?

Dunia yang bergerak seiring cerita dan khayalan
Adalah tempat untuk ruang mengingat kematian-kematian
Seperti kabar yang dieja dalam percakapan dan penafian
Dan lisan yang senantiasa tak berhenti merapal nyanyian demi nyanyian

Sebab, nyanyian adalah doa yang panjang
Bagi musim untuk menghangatkan nafas yang hilang
Kuharap kabar tak urung berhenti berkurang
Sebab nyanyian itu terkadang memelukku dengan tenang

Dan malam pun jatuh dalam kabar yang luruh
Seperti embun yang menyublim dan menghabiskan waktu untuk berlabuh
Pelan pelan ia meninggalkan pesan tulisan demi tulisan yang memaruh
Seperti menangkap cahaya, semakinku tertinggal jauh

Sumber: pexels.com
Sumber: pexels.com

Bias lampu menyapa
Getar hati bertanya
Adakah waktu tersisa?
Menjaga kita tetap sejiwa

Tetapi jika kau mencintai dan harus memiliki keinginan, biarlah ini menjadi keinginanmu: Untuk mencair dan menjadi seperti sungai yang mengalir yang menyanyikan melodinya untuk malam. Untuk mengetahui rasa sakit dari kelembutan yang berlebihan. Untuk terluka oleh pemahamanmu sendiri tentang cinta; Dan untuk berdarah dengan rela dan gembira.--Kahlil Gibran. 1923. Sang Nabi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun