Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hamengkubuwono Bukan Kartosuwiryo. Jas Merah! Komunikasi Antara Generasi

16 Desember 2011   07:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:11 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jasmerah : Jangan meninggalkan sejarah adalah pesan untuk dapat memaknai pesan generasi terdahulu kepada generasi berikutnya.

Pergantian tahun dapat menjadi momentum tepat untuk mengkaji apakah Jasmerah berjalan normal. Apakah memang ada komunikasi antar generasi itu. ? Dan Bagaimana. ?

Komunikasi itu bisa langsung orang ke orang, dengan bahasa verbal, bahasa tubuh, dan bisa juga dengan isyarat dan simbol. Dan symbol-simbol dapat berwujut, huruf, benda-benda, bahkan gerak dan lagu, yang sekarang semakin luas dengan alat komunikasi modern. Yang lebih hebat lagi symbol berupa Prasasti, Tugu, MONUMEN, dan atau peninggalan lain-lain yang bersifat historis.

Makna Memaknai……. Adalah bertemunya pengertian, perasaan, dan pesan ataupun maksud dalam komunikasi dari komunikator kepada komunikan melalui media dengan intonisasinya. Maka memahami makna berarti menangkap pengertian perasaan dan maksud dalam nada dan keseluruhan konteks sasaran yang mau dipahami.

Para pujangga, penulis, kolumnis, bukan pengamat saja tetapi pengamat yang mau menulis pada setiap generasi menjadi pelaku, pembantu, penilai, partisipan pada proses “jasmerah”, dan atau pewarisan nilai nilai yang dipesankan. Maka, wahai Para Penulis Kompasiana yang budiman sudilah dengar seruan-seruan dibawah ini :

Masih bisakah anda banggakan Tugu Katulistiwa di Pontianak sebagai warga Negara katulistiwa ini?. Masih adakah artinya bagi pengamat masalah pendidikan, Tugu Katulistiwa itu bagi putra putri bangsa? Tugu itu masih banyak dikunjungi juga oleh wisatawan asing, dan masih dipelihara oleh pemda setempat. Apa peduli Kompasianer Pontianak?

Wahai rekan Kompasianer Yogyakarta, kabarkan arti ikon kota berupa Tugu di Jln Jendral Sudirman itu. Wahai penulis puisi kidungkan lagu Simanjuntak tentang kedatangan kereta di Stasiun Tugu, yang penuh kenangan masa revolusi. Nyanyikan dengan sanjak sastra perjuangan Pangeran Diponegara melawan Belanda bukan melawan Sultan. Kisahkan kepemimpinan HB IX yang paham kehendak rakyat, bukan pemimpin yang minta dipahami kehendaknya. Suarakan wahai wakil rakyat keistimewaan Ngayogyakarta yang ditetapkan oleh sejarah kemerdekaan NKRI, dan jangan dikebiri. Hamengku Buwono bukan Kartosuwiryo.

Tidak ketinggalan dari harapan kepada Penulis Kompasiana Surabaya!

Kumandangkan perjuangan para pahlawan 10 Nopember dinaungan Tugu Pahlawan yang megah di tengah kotaSurabaya.

Stop Press !!!

Segenap Penulis, Kolumnis, Pujangga bangsa. Maknailah Munumen Nasional di Jakarta dan tulislah kesaksian tentang kehebohan bangsa kehebatan dan kebanggaan kita.

Presiden Sukarno, berhasil menghimpun dan menyelenggarakan GAME OF NEW EMERGENSE FORCES, mengabadikan prestasinya dengan Monumen Obor Emas Abadi .

Kini kalian bersaksi tentang tangis dan gemertak gigi.

Kini kidungmu kidung parodi dan ironi………..

Monas kita ditengah kancah pornoaksi dan korupsi…

Catatan :Menulis yang baik = bekomunikasi baik dan itu berarti menfungsikan nalar, pertimbangan pemikiran, perasaan, intuisi, imaginasi, pengalaman, pengamatan, dan indera yang lain. Yang demikian dianggap memperdalam dan memperluas pemaknaan. Pertimbangan mengkait potensi dan kompetensi, yang dibuktikan oleh pengalaman.

Penulis yang baik memberi kesaksian sejarah disampaikan kepada generasi yang akan datang. Jas Merah dikala ini akan ditutup dan dibuka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun