Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Nilai Mudik dalam Mobilitas Tinggi

23 April 2023   12:36 Diperbarui: 23 April 2023   12:43 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertama tama kepada Pembaca yang budiman disampaikan Selamat Hari Raya Idulfitri, 1 Syawal 1444.H,  Mohon maaf lahir batin. Selanjutnya apabila sempat atau kapan hari setelah Berlebaran membaca dan merenung kembali sejenak : empat kata aktual ini : Mobilitas, Mudik, Nilai, Refleksi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian mobilitas adalah gerakan berpindah-pindah atau kesiapsiagaan untuk bergerak. Menurut saya kata itu juga memuat pengertian pindah tempat sementara dan tidak untuk berhenti dalam gerakannya. 

Perngertian itu adalah perjalanan, traveling, bepergian, mudik. Apabila mau diperluas secara sosial dapat disertakan disiitu. "Perubahan status sosial", dan dari situ mengkait lagi Perubahan tempat, perubahan sikap dan perilaku sosial, adat, dan nilai. Semua itu dapat dilihat menggejala dalam masyarakat kita sebagai pengalaman nyata dirasa setiap hari,dan tampak dari kata : Mudik. Nilai, dan perlu kita Refleksi.

Mudik Arti kata asli adalah "menuju udik, atau menuju hulu sungai/mata air dari arah hilir". Selanjutnya sekarang makna paling aktual adalah "pulangnya warga masyarakat dari domisili kini kerumah asal di udik daerah"

Mudik merupakan gerakan masal menjadi aneka perjalanan pulang dari kota kedesa dari ibu kota kedaerah desa warga. Gerakan mudik dilakukan dengan segala cara dan pengorbanan beaya, tenaga, waktu dll dan dipersiakan untuk "harus terjadi".Dan secepat jalannya kendaraan saat sekarang.  Gerakan bersama dimeriahkan oleh tatanan dan dukungan oleh pemangku pelbagai kepentingan sosial dan politik.

Mudik di Indonesia digerakkan oleh motivasi agama dan tradisi. Tanpa tergesa membuka urutan tata nilai, tetapi semangat besar tampak menggajala realita mudik jatuh pada waktu menjelang akhir bulan Ramadhan. Sebuah bulan penuh rasa ibadhah doa dan puasa menahan diri atas perintah agama.

Mudik juga diwarnai rasa rasa kerinduan pada orang tua pada masa kebersamaan dengan orang tua dan keluarga besar. Pertemuan antar keluarga di hulu kebersamaan mereka tidak bisa tidak harus terjadi. .

Mudik merupakan kebahagiaan dan momentum yang dapat lebih jauh dikembangkan untuk meraih banyak manfaat dari semua kepentingan kehidupan, seperti pendidikan anak oleh keluarga, pendalaman penghayatan pada nilai nilai yang mulia lainnya.

Nilai adalah skala atau jenjang yang diletakkan antara yang paling positip dengan yang paling negatip sesuai dengan pikiran dan kemauan pemberi nilai. Nilai moral misalnya adalah nilai yang mengacu pada prinsip prinsip atau keyakinan yang digunakan untuk menilai dan menentukan apa yang benar atau salah. Hal mana sangat mempengaruhi perilaku manusia.

Dalam percakapan sehari hari Sikap/perilaku itu sering dikaitkan sebagai alat penilaian mengukur setingkat mana kemuliaan atau kenistaan seseorang. Kesadaran akan diri seseorang adalah alat untuk mengukur hak dan kewajibannya. Harga menjadi alat pengukur nilai benda itu murah atau mahal. Harta yang diperoleh itu untuk mengukur keuntungan atau kerugian dalam usahanya. 

Bahkan ada orang mengatakan 'Bahagia' adalah alat untuk mengukur Sukses atau gagal. Keberanian alat untuk menentukan berjuang atau menyerah. Meskipun kita boleh berkata perjuangannya yang tanpa menyerah adalah Nilai Keberanian yang Tinggi.  Dan sukses dan gagal kita adalah warna dan nilai kebahagiaan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun