Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tantangan Disiplin dan Tanggungjawab

15 Maret 2023   11:22 Diperbarui: 15 Maret 2023   11:28 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bagi seseorang mungkin terbangun dan tertantang ketika sadar:  Merasa kalau ternyata masih banyak kekurangan padanya. Merasa kalau ternyata tidak bisa apa-apa tanpa orang lain.  Merasa kalau ternyata masih banyak yang lebih pinter, lebih baik, lebih mulia dari padanya......Seseorang itu mungkin anda ?  Kata 0rang. diatas langit masih ada langit lagi. Nasehat Kejawen: Mulat Sarira Hangrasa Wani. Mawas diri menakar potensi. Introspeksi untuk terus berusaha menjadi pribadi yang "lebih baik", katakan saja sukses berprestasi.

Tantangan adalah hal atau objek diluar kita atau mungkin justru menerobos kesadaran dalam diri pribadi, yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah dan sukses.. Dicontohkan sebagai rangsangan untuk bekerja lebih giat dan sebagainya. Tantangan adalah hal atau objek yang perlu ditanggapi.  Bahkan kadang obyek, masalah, pesan yang harus ditanggulangi.

KBBI memaknai tantangan adalah ajakan berkelahi yang berhubungan dengan peperangan, pertempuran, dan sebagainya. Tantangan bisa dibayangkan pada sebuah permainan atau game. Apa hakikat hasil dari menyelesaikan tantangan atau game tersebut? Seseorang yang berhasil menyelesaikan tantangan adalah dikatakan mencapai sebuah kemenangan. Lalu seseorang yang berhasil menyelesaikan tantangan, disebut pula sudah mencapai kesuksesannya.

Maka coba sekarang wujutkanlah Tantangan untuk berdisiplin : Disiplin menjadi Tantangan untuk sukses belajar (siswa),sukses berbisnis(usahawan), jaga tertib keamanan (tentara polisi), dsb.  Kita ditantang untuk ber Disiplin.

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Disiplin sebenarnya berasal dari kata discipolos (Yunani) yang artinya Siswa, Murid. Pada dasarnya Disiplin adalah sikap kesiswaan. Disiplin selanjutnya adalah sikap dan kebiasaan menuju pada kesuksesan dalam kehidupan. Bicara soal kerja, disiplin itu bekerja tepat waktu dan dengan cara benar. Ikuti jadwal, patuhi aturan dan kebijakan yang berlaku dalam lingkungan dan posisinya.

Disiplin itu tidak mudah dan banyak masalahnya. Masalah penghambat disiplin yang sangat hangat adalah adanya kepentingan ganda, karena rangkap jabatan. Hal ini lebih menggoda disiplin kerja. Lebih berat daripada sekedar dua tiga sudut pandang yang berbeda-beda, misal dalam demokrasi..  Dua dan berbeda sudut pandang bisa ramai di medsos, semisal antara pemerintah dan dari non pemerintah. Tetapi adanya dua kepentingan dalam benak seseorang pejabat rangkap jabatan, sangat potensial untuk bersikap untuk keuntungan pribadi hingga tersesat dan korupsi.

Masalah aktual lain keputusan sesuai disiplin hukum berbenturan dengan kenyataan dilapangan berkenaan dengan bidang tanggung jawab yang lebih luas. Yaitu vonis penundaan Pemilu oleh Pengadilan. Ternyata keputusan seperti itu sulit di laksanakan dan membuat masalah dilingkup lebih luas.

Menyorot kedisiplinan banyak kali dipertentangkan pula dengan kebebasan. Kebebasan berkehendak membuat pilihan itu adalah hak azasi manusia. Mengapa orang harus taat kepada batasan-batasan orang lain atau peraturan yang dibuat orang lain.(?)

Padahal Kebebasan yang hak azasi itu merupakan kekuatan, potensi untuk berprestasi, membuat keputusan, pilihan, menjadikan manusia seutuhnya. Kebebasan senilai itu dalam konsep moralitas menjadi dasar seseorang itu dinyatakan baik/buruk. Berbuat baik/buruk hanya ketika orang bebas tanpa paksaan/tekanan, tahu dan mau,dalam perbuatannya.  Akan tetapi juga kebebasan senilai itu dibatasi oleh keharusan menghargai menghormati hak yang sama milik orang lain, atau tidak boleh merugikan orang lain dan merusak tatanan sosial yang ada..

Kebebasan yang "dibatasi" itu membuat Disiplin harus dipahami merupakan perasaan sikap perbuatan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya sebagai hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya.

Tanggung jawab yang utuh adalah jawaban terhadap banyak masalah. Tanggung jawab adalah hal yang sangat penting diterapkan dalam kehidupan keseharian, seperti di lingkungan kerja. Tanggung jawab adalah pembidangan tugas/kerja, sosial untuk terjadinya tertib kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun