Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kegelapan di Belakang Pendoa

28 Februari 2023   14:35 Diperbarui: 28 Februari 2023   14:38 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

'Kegelapan' maksudnya segala sesuatu yang tidak jelas, negatip, bersifat jahat, bisa indah bisa jelek rupa, tetapi toh sebaiknya disadari agar jalan kita tidak tersesat.

'Dibelakang' maksudnya 'berada di arah' 'yang sudah ditinggalkan' tetapi masih bisa menyesatkan bagi orang yang memilih jalan kembali.

'Pendoa' adalah orang yang melakukan doa. Nah terpaksanya kita buka kembali sedikit apa arti doa dan ibadah. Ibadah adalah doa yang lebih resmi dan utuh tampak dalam perilaku, sementara doa lebih pribadi dan bisa dalam batin.

Apa itu doa? "Doa adalah gerak kehidupan dinamis manusia menuju Allah dan bersama Allah".  Definisi itu saya simpulkan setelah saya baca uraian seorang coach Wiryawan Sofyan yang bicara soal "Kekuatan Doa". Diantaranya dikatakan : Berpikir positif dan berharap kebaikan bagi orang lain adalah sebuah doa, dst. tentang beberapa perbuatan baik untuk sesama.  Dikatakan juga : "Doa adalah getaran. Sebuah perasaan. Sebuah pemikiran. Doa adalah suara cinta, persahabatan, hubungan yang tulus. Doa adalah ekspresi dari kesunyianmu. Tetap berdoalah selalu...!"

Peneguhan hal itu saya kutip sedikit dari tulisan rekan Weinata Sairin di Kompasiana  , demikian : "Seluruh aspek kehidupan umat, sejatinya adalah sebuah ibadah. Ketika ibadah agama hanya sebuah rutinitas, bukan sebuah wujud kebergantungan insan kepada kuasa Transenden: maka ibadah agama taklebih dari sebuah selebrasi atau seremoni, tanpa makna, tanpa roh." (https://www.kompasiana.com/weinatasairin 7587/63fadea14addee0584215f42/implementasi-ibadah-agama).

Jadi kiranya pemahaman tentang berdoa dan beribadah cukup memadai apabila saya katakan: "Doa adalah gerak kehidupan dinamis manusia menuju Allah dan bersama Allah". Dan posisi pendoa terhadap letak kegelapan beda, tetapi juga tidak terlalu jauh. Artinya pendoa itu masih dalam suatu pencerahan komunikasi dengan Allah.

Kenyataan sehari-hari dapat coba pahami adanya pondok, asrama, biara, pertapaan, rumah retret, rumah pelatihan rohani. Disana ada gerak kehidupan profan (non agama) dan ada gerak langkah keagamaan, proses spiritual atau renungan dan doa dipadu dan diprogram dengan kehidupan keseharian.

Tujuannya adalah penyerahan kehidupan penuh untuk sedekat mungkin dengan Allah, dan atau sesudah keluar dari rumah pelatihan atau pondok atau rumah retret itu lalu kehidupan sehari hari disucikan, diteguhkan dimotivasi dengan niat baru dari doa.

Masih dalam rangka mempelajari sesuatu dari realita keseharian mari kita masuk dalam konsep 'kegelapan'. Cara kerja kegelapan dari zaman Yesus diabad masehi awal hingga zaman generasi terkini tahun 2023 tetap sama. Diceritakan dalam Injil (Matius 4, 1-11)  "Yesus berpuasa selama empat puluh hari dan dicobai Iblis."

Dalam Injil yang saya baca hari Minggu yl : Yesus dicobai di padang gurun, saat Yesus lapar setelah berpuasa, Iblis mengira jika Yesus lapar dia mau melakukan tindakan yang iblis harapkan, ada 3 bentuk tawaran/godaan setan :

a. Godaan mengubah batu menjadi roti, ayat 3 berarti mencari kesuksesan tanpa mau usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun