Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Harapan untuk Politisi Dewasa Ini

5 Februari 2023   10:50 Diperbarui: 5 Februari 2023   11:00 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Ada pemeo dizaman dulu kala dalam bahasa Belanda yang mengatakan "Kalau kau mau dengar berita politik pergilah ke Babershop. Disana orang bicara politik". Itu menggambarkan bahwa tidak semua warga suka berpolitik. Bahwa berita politik itu langka tetapi tetap juga populer, banyak orang suka kalau tahu. . Berbeda dengan zaman ini. Banyak politisi. Banyak orang suka bicara dan tersiar publik. Tetapi tetap ada lho, Wong Cilik, politisi barbershop a la pemangkas rambut..

Untuk membuktikan sekali lagi kebenaran pemeo tadi, saya hari ini memang pergi ke barbershop. Apa yang saya dapatkan atas pertanyaan saya benar tidaknya pemeo kuno itu : "Benar juga pak. Kami kami adalah sumber berita karena menerima masukan dari banyak macam kepala dan ucapan "katanya" sejumlah rambut yang tergunting dan terpangkas.....Wow, bukan main. Tetapi itu suara yang mungkin Hoax alami. Atau suara pencitraan yang meresap kebawah.  

Belum lama ini saya baca bukan di barbershop tapi disini jpnn.com, JAKARTA  - Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menilai Anies Baswedan menjadi faktor lived or dead lock (kunci hidup atau mati) Pilpres 2024."Faktor Anies pula dipandang sebagai lived or dead lock pilpres 2024 dan kegagalan suprastruktur politik membendung atau menciptakan dia sebagai "common enemy," kata Sholeh dalam keterangannya, Minggu (29/1)..Dia menjelaskan seminggu setelah peresmian Sekber Gerindra-PKB ada tiga pergerakan politik yang bermuara pada Pilpres 2024.(CSIIS: Anies Baswedan Jadi Faktor Penentuan Pilpres 2024 (msn.com)).

Gerakan pertama dan kedua kurang populer sebab saat ini fokus masyarakat tengah bergeser ke Mahkamah Konstitusi tengah sidang gugatan proporsional tertutup. Dan hal itu dikaitkan dengan isu penundaan Pemilu.

Sengketa PDIP sorangan lawan 9 parpol yang lain menyoal sistem pemilu. Tertutup atau terbuka. Secara mudah dibedakan sistem tertutup berarti Partai menentukan calon wakil rakyat sesuai daftar urutan dari partai. Sistem terbuka berarti jumlah Pemilih terhadap calon wakil rakyat tertentu menentukan nasib calon.

Sengketa atau beda pendapat sudah menjadi materi Mahkamah Konstitusi. Nanti kita segera bisa mendapat hasilnya. Tetapi sebagai warga Barbershop saya juga dengar-dengar bahwa sistem terbuka memberi lebih kuasa rakyat, dan kebebasan berkehendak lebih terlaksana, meskipun menambah besar beaya administratip dan kerja KPU untuk hitung menghitung dst.dst.dst. .

Namun saya bisa bertanya juga: Untuk semua pihak yang bersengketa, Sejauh mana Politik identitas, kampanye pencitraan, di era post-Truth, yang bagi dua sistem tersengketa itu berpotensi terimbas, akan lebih merusak kebersamaan dan keberragaman bangsa Indonesia.?

Politik identitas adalah isu yang sangat penting dalam dunia politik saat ini, khususnya di Indonesia. Politik identitas di Indonesia sangat kompleks karena negara ini memiliki beragam suku, agama, dan budaya.

Post-truth era adalah era di mana emosi dan opini mengalahkan fakta dan data. Dalam era ini, kampanye pencitraan sangat berpengaruh dalam membentuk opini publik dan mengubah pandangan masyarakat terhadap suatu kelompok atau individu. Dan kampanye pencitraan yang dikemas dengan cara yang salah itu berpotensi untuk merusak persatuan dan harmoni keberagaman di Indonesia.

Oleh karena sangat pentingnya menjaga persatuan dan harmoni keberagaman di Indonesia; maka kampanye pencitraan yang dikemas dengan cara yang salah dan dapat merusak persatuan dan harmoni keberagaman di Indonesia, itu harus diwaspadai.

Beberapa contoh kampanye pencitraan yang dapat merusak persatuan dan harmoni keberagaman di Indonesia adalah dengan menyebarkan hoax atau fitnah terhadap suatu kelompok atau individu. Hal ini dapat menimbulkan kebencian dan diskriminasi terhadap kelompok atau individu tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun