Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masalah Kita

2 September 2022   10:26 Diperbarui: 2 September 2022   10:31 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang mengalami masalah ketika menyadari adanya ketidak-pastian dalam diri orang itu, untuk bersikap, mengambil keputusan/pilihan, atau bertindak terhadap situasi yang serba tidak/belum pasti, belum selesai berproses, atau memang orang di hadapkan pada situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan ketentuan dan menimbulkan kontroversi. Padahal dalam situasi itu perlu ada segera tindakan pemecahan pematangan, penyelesaiannya.  

Problem atau masalah itu bisa panjang atau pendek. Masalah terkait satu perkara, dapat mempengaruhi pertimbangan dalam menghadapi perkara yang bermasalah lainnya, meskipun itu perkara yang berbeda dan tidak berkaitan. Masih bisa disebut adanya pengaruh medsos dan sistem serta psikotehnologi dewasa ini. Itulah sebabnya sering kali orang mengalami bertubi permasalahan.

Masalah kita yang kerap mengganggu kita biasanya dibedakan sekurangnya : masalah pribadi/perorangan jiwa/raga, masalah sosial, KEAMANAN, masalah politik, hukum, ekonomi, pendidikan, HAM. Dalam memandang masalah bisa kita melihat skope kewilayahan perkara : Global, lokal, nasional, daerah, bahkan kelompok, suku, perorangan,dsb.

Akan tetapi pertanyaan yang tidak begitu saja terjawab adalah : Apa makna kata "kita" dalam judul permenungan ini ?  Tolong hal itu kita simpan dahulu untuk nanti.

Masalah yang saya anggap masih sangat mengganjal di NKRI ini saya sebut saja :

(satu) Intolerasi yang kerap membawa masalah keamanan dan HAM, dan

(dua) Korupsi yang ada akarnya pada watak oknum pejabat dan warga masyarakat, terhadap harta dan fasilitas.

(tiga) Korupsi kewenangan sebagai "terpapar" oleh adegan-adegan kasus Sambo. Yang sebenarnya merupakan kerawanan NKRI dan warganya. Dalam hal Keamanan dan HAM. Tidak perlu eksplisit menyebut mafia, narkoba dan perjudian.

Marilah kita telusuri lebih dahulu tiga ganjalan ganjalan tersebut diatas :

(satu) Yth Kompasianer Raditya Agusty dalam: "Bangkit Lebih Kuat, Ubah Perspektif", ( https://www.kompasiana.com/raditya04856/630ecc2a08a8b5183b6d3862/bangkit-lebih-kuat-ubah-perspektif. ) memberikan informasi yang luas tentang "peristiwa Intoleransi" itu.

Ditulis: Menurut Hunsberger (1995), Intoleran adalah tindakan negativ yang dilatari oleh simplifikasi-palsu, atau "prasangka yang berlebihan" (over generalized beliefs). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata intoleransi adalah (ada tidaknya) tenggang rasa, dapat dicontohkan seperti berikut: Tindak kekerasan itu dipicu oleh adanya intoleransi di antara beberapa pemuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun