Disamping itu mari kita bisa belajar dari Berita dan opini ini : "Kegagalan sukses ekonomi, menemukan percerahan, membina satu bakat sebagai modalnya." Â Lihat : https://brainberries.co/id/menarik/7-selebriti-yang-memulai-karir-dari-nol-from-zero-to-hero/ Â Pencerahan untuk semangat berupaya.
Lebih dekat dengan kehidupan digital mari dengan teman saya yang mau berbadi : Â "Dalam pertemanan online pernah saya membaca sebuah dialog konyol seperti ini:
Orang pertama : "Kau si jangan konyol, kenapa disini katamu mencintai saya, kita ini sangat berjauhan, gak mungkin bertemu offline".
Orang kedua : "Soalnya saya merasa nyaman bersamamu".
Orang pertama : "Oooo, begitukah kapan kita bersama?. Apa hubungannya nyaman dan cinta ?"
Orang kedua : "Gak tahu !"
Orang pertama : "Kok gak tahu, bilang saja suka,...jangan cinta"
Orang kedua : "Apa si bedanya cinta dan suka ?"
Orang pertama : "Cinta itu bunga tabur, suka itu bunga ditaman yang segar."
(menurut istilah kami : "dari WA-grup sebelah"..)
Catatan saya demikian : Ada Rasa nyaman yang diharapkan, disukai, didambakan. (bukan hambatan dan juga bukan sekedar fasilitas)