Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keputusan Itu Taruhan Harga Diri

21 Mei 2022   20:08 Diperbarui: 21 Mei 2022   20:12 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup kita pada umumnya kurang kita sadari terdiri dari dan terisi oleh rangkaian keputusan-keputusan terhadap pelbagai pilihan pilihan. Meskipun keputusan adalah hasil dari pertimbangan bermacam pemikiran akan tetapi ternyata banyak tindakan kita sering terlepas dari kesadaran yang dipertimbangkan. Disitulah pentingnya merefleksi tentang Keputusan itu. Refleksi ini juga diawali oleh ingatan serangkai peristiwa aktual dibawah ini.

TEMPO.CO, Jakarta - (Tepat hari ini,) 20 Mei 2002 silam Provinsi Timor Timur melepaskan diri dari Indonesia menjadi negara Timor Leste. Pemisahan terjadi setelah diadakan referendum pada 30 Agustus 1999.

Sebanyak 344.580 atau 78,5 persen pemilih memilih Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia,sementara hanya 94.388 atau 21,5 persen rakyat yang menghendaki otonomi luas dalam lingkup Negara Republik Indonesia. Demikian  seperti dikutip dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.

Pada 1999, wilayah Timor Timur diserahkan pemerintah Indonesia kepada UNTAET sebagai badan pemerintahan sipil yang dibentuk oleh PBB dalam rangka memelihara misi perdamaian di Timor Leste hingga kemerdekaannya secara resmi pada 20 Mei 2002.

Sementara itu mungkin dipilih hari untuk mengenang gerakan Budi Oetomo sebagai tonggak sejarah Kebangkitan Nasional Jumat (20/5) di Rapat Pleno Senat di Balai Senat UGM Yogyakarta Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. terpilih sebagai Rektor UGM Periode 2022 -- 2027 mengalahkan pesaingnya Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng.  Rektor baru UGM terpilih setelah melalui rangkaian proses seleksi bakal calon rektor dan pemilihan rektor yang berlangsung sejak tanggal 24 Januari 2022. 

"Kami sudah melakukan voting, dan hasilnya adalah Prof. Bambang Agus Kironoto memperoleh satu suara, Prof. Deendarlianto tiga suara, dan Prof. Ova Emilia memperoleh 21 suara. Dengan demikian calon rektor terpilih adalah Prof. Ova Emilia," terang Ketua MWA UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.

Pemilihan dan Penetapan Rektor diikuti oleh 17 anggota MWA secara luring dan 1 anggota secara daring. Anggota MWA yang hadir secara luring di antaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Demikian rumitnya suatu lembaga negara terbentuk, demikian formalnya suatu ketetapan pimpinan lembaga pendidikan tinggi diproses sampai melalui voting. Tidak heran bila demikian banyak orang dan pendapat beterbangan di angkasa negeri ini menghadapi pemilihan presiden 2024.

Tetapi sebenarnya tidak kalah penting sebuah keluarga dalam hidup bersama cermat mengambil keputusan demi kesejahteraan dan kedamaian keluarga seperti di sharekan  dalam cerita terkutip ini :  

"Sekali peristiwa ketika suatu hari terdapat diskusi hangat antara saya dengan istri. Pada momen itu saya menunjukkan perasaan bahwa saya tersinggung. Istri saya kemudian berkata: "Sekarang kok mudah tersinggung ya ? Itu gejala getting old lho ?". Saya kemudian diam sejenak. Cepat tersinggung, marah, kecewa dengan perlakuan orang yang dirasakan kurang menghormati, mau dihargai, tidak mudah lagi bercanda, semua perkara menjadi sangat serius, ini ternyata adalah gejala getting old........... Menanggapi sinyalemen istri, saya pun mulai berbenah dan memutuskan untuk growing old. Nasehat growing old bukan untuk melemahkan semangat dan menerima nasib. Sebaliknya, bangun dan tetap tegak, grow old, menjadi lebih bijak bukan hanya _getting old -- menjadi tua. Sangat tragis kalau menjadi tua tanpa lebih bijak. Boleh setuju boleh tidak."

Masih saya baca di sosmed penyataan bahwa marah dan/atau sabar, berontak dan/atau bersyukur itu bukan bakat dan bawaan tetapi sebuah pilihan dan keputusan. Hal itu bisa dipahami merenungkan sharing seorang suami tersebut diatas. Sebab penuaan itu pun mempunyai pilihan untuk Getting atau Growing yang bisa diputuskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun