Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waktu Itulah Peristiwa Terjadi

29 November 2021   19:06 Diperbarui: 29 November 2021   19:13 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.Waktu itu bisa lebih menarik perhatian dari pada peristiwa. Ada waktunya barulah terjadi peristiwanya. Waktu adalah suatu dimensi realitas. Waktu adalah wajah pada setiap peristiwa, dan setiap kenyataan.

Waktu adalah kesinambungan detik-detik selama proses, perbuatan atau keadaan terjadi, berlangsung. Lama waktu berlangsungnya kejadian dan proses, dibatasi oleh awal dan akhir, yang ditandai  dua buah keadaan/kejadian",  

Waktu itu adalah peristiwa sendiri yang bisa dijamah bisa diukur, dinilai, dirasakan, dikehendaki atau ditolak dan dihindari. Waktu sangat sering dibayangkan, diimaginasikan, di fiksikan. Dengan ada kejadian atau tidak waktu itu berjalan terus. Waktu itu peristiwa juga.

Mengalami waktu itu Pengalaman tersendiri.

Barang siapa yang menjamah dimensi waktu akan mempertanyakan posisi dan kondisi diri menghadapi waktu. Dimana , bagaimana diri itu  didalam waktu, atau sudah terlampaui oleh waktu atau masih menunggu waktu.

Menghadapi Waktu yang sudah pergi, memberi gambaran dalamnya diri-sendiri, menghadapi waktu yang sedang berjalan banyak manusia lupa waktu, menghadapi waktu yang akan datang tidak jarang bisa jadi manusia mengalami kegalauan yang menakutkan, kegalauan eksistensial.  .

Pengalaman menghadapi waktu manusia selayaknya memang menemukan kenyataan menghadapi diri sendiri dan memperoleh laporan nilai diri, bertemu dengan diri sendiri.

Menghadapi waktu itu peluang belajar melihat lebih dalam dan luas kenyataan kehidupan bersama sesama dan alam semesta. Sebab relalitas itu semua berwajah waktu.

Banyak orang melihat waktu yang sudah lewat dengan nalar dan ketelitian tentang diri sendiri atau generasi-generasi pandahulu. Ada banyak orang melihat waktu yang terlewatkan menjadi berduka dan dirundung penyesalan, tetapi tidak sedikit orang melihat masa lampaunya dengan kebanggaan terhadap prestasinya..

Dengan berjalanya waktu manusia membuat cerita, menjadi pelaku cerita lebur dalan sejarah. Manusia oleh waktu menjadi Sejarah.

Tetapi manusia seringkali tertimbun oleh kejadian-kejadian aneka ragam dalam kehidupannya disaat itu melihat kabur antara masa lalu masa kini dan masa yang belum tiba. Manusia disibukkan oleh kesibukan itu tertekan oleh perasaannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun