Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Sukses Mendidik Anak

17 Januari 2021   17:09 Diperbarui: 17 Januari 2021   17:17 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lalu apa yang saya ingin dan upaya laksnakan targetkan dari semua keteladanan mereka itu ? Keteladanan adalah seperti kata-kata mutiara semua harus kita terjemahkan kedalam sikap batin dan pengamalan pada saat dan tempatnya yang tepat dan dalam cara yang serasi.

Menterjemahkan keteladanan keempat saudara tua semua tadi kiranya kendati tidak sepenuhnya sukses tetapi berhasil saya ujutkan dalam seluruh anggota keluarga saya sepanjang waktu hidup bersama

Seperti anda mau menulis apalagi ilmiah, pasti minimal punya kerangka pikir. Tentu dipastikan targetnya, cara mencapai target, dan mungkin diperhitungkan kendala hambatan berupa kekurangan faktor pendukung dan lainya seperti itu.  Sadar atau dipikir sambil berjalan mendidik anak memang "menulis kehidupan kita bersama anak", sampai anak dapat dewasa menemukan kehidupannya sendiri seperti kita..

Menukik pada bagaimana "sukses mendidik anak"  perbolehkan saya berbagi dalam butir butir dibawah ini. Mungkin dalam melaksanakan atau menata pada visi/kerangka pikir  dalam urutan yang berbeda dari pembaca tidak mengapa, sebab keempat butir ini saling terkait dan harus dilihat secara integratif.:

I. Komunikasi,

Pada hakekatnya "kerja-mendidik" itu pekerjaan mentransfer nilai dari generasi ke generasi dengan Komunikasi. Tetapi komunikasi juga bisa dilihat sebagai target antara yang dapat memberi kebahagiaan sendiri. Misalkan keterbukaan sebagai penghargaan pihak lain. Membangun kebiasaan berrembug dan reuni tahunan. Saya sudah melaksanakan model rembugan musyawarah, memberi tawaran tidak hanya sekedar memerintah pada anak. Berrembug  kata kuncinya : Berbicara-dan Mendengarkan.

Bicara penting untuk Pernyataan dan Penegasan. Bukan dalam arti perintah, tegoran, tetapi cara berbicara yang benar dan jelas harus menjadi kebiasaan.

Berbicara di perlukan untuk mengajak ber komintmen dan atau berjanji perihal dari yang sederhana sehari hari hingga hal yang penting dalam kehidupan anak nantinya.

Berbicara tidak terbatas pada permintaan dan ajakan. Itu penting. Tetapi juga perlu sering memberi kepada anak pembenaran dan pengakuan pada prestasi mereka. Penghargaan akan jerih payah usahanya anak untuk disiplin dsb.

Komunikasi keseharian tidak indah tanpa cerita dan humor. Untuk sepotong kisah perjalanan ayah, atau dongeng menjelang tidur dan humor dalam percakapan sehari hari.

Mendengarkan bukan monopoli kewajiban anak. Orang tua sangat berarti bila mau mendengarkan anak. Mendengarkan harus bersungguh sugguh, jangan berpura-pura sebenarnya cuek. Mendengarkan itu penting karena bisa mengendalikan, menghargai, dan berempati, mencintai anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun