Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harapan dan Penantian

8 Desember 2020   14:07 Diperbarui: 8 Desember 2020   14:47 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berbahagialah orang yang bisa melihat perbedaan (jauh) antara Harapan dan Gambling : Gambling adalah antara percaya dan tidak percaya, sedang Harapan itu ada kepastian akan Jaminan... Bulan ini kita diajak hidup penuh Iman dan Harapan...... (Selamat berkarya..) Saya menulis di Facebook Desember 05, 7 tahun yl.

Pernah saya baca : Terminal segala usaha dan upaya itu adalah Harapan dan Penantian. Serasa saya kurang setuju dengan kata terminal, kalau itu dimengerti sebagai terminal akhir, batas dimana usaha dan upaya dihentikan. Harapan seyogyanya selalu menyertai setiap usaha dan upaya. Dan manusia jangan berhenti berusaha dan berupaya dengan penuh harap selama masih bernafas : Dum spiro, spero. Selagi masih bernafas aku berpengharapan.(adagium kuno,bhs Latin)

Dari dua kutipan diatas saya berlogika, perlu adanya strategi dan managemen-harapan dalam kehidupan. Dan kenyataan pertama yang bisa segera kita temui adalah Waktu. Saya berasumsi bahwa tujuh tahun yang lalu hingga sekarang kita harus berkompromi dengan waktu, masa, musim, jadwal ataupun saat. Ada waktu kita berhenti disuatu terminal, pemberhentian sementara, untuk suatu kepentingan.

Salah satu kepentingan adalah untuk berdoa dan refleksi.  "Seperti anda ketahui kehidupan umat kristani itu bersama-sama secara menyeluruh berupaya menghayati kehidupan Yesus dalam setahun. Desember ini mulai periode awal 'tahun-ibadat'. dimulai dengan Masa Advent yang artinya Penantian.  Penantian akan Kedatangan Penyelamatan...... boleh juga dihayati (sebagai)menanti Panggilan MenghadapNya...."  Frase ini juga sudah saya tulis 7 tahun yang lalu di Facebook.

Selain ada jadwal, sebenarnya juga lebih terrasa adanya proses. Seperti kita sadari saat kita berbincang tentang Revolusi Mental dan Revolusi Akhlak maka seminar virtual MUI mengingatkan dengan 'proses' Budaya Berkah. "Menurut Kiai Sodikun, budaya barakah itu starting point-nya adalah bimbingan kebijakan Ilahi yang berupa tuntunan dari Allah. Untuk itu perlu mengubah perilaku. Itu yang sulit, maka harus dilakukan dengan strategi. Bicara strategi berarti membicarakan tema himayatul ummah (melindungi umat) dan sinergi baik dengan pemerintah (shadiqul hukumah).Kebijakan Ilahiyah menjadi sistem sosial.  Realitas sosial perlu dibina dengan perubahan yang optimal menjadi lebih baik, ada penguatan, jati diri (identitas), kemandirian, kepedulian, keadaban dan keistiqomahan.Jika siklus ini dilakukan dengan strategi yang baik, maka akan menghasilkan budaya barakah". (https://www.kompasiana.com/astokodatu/ 5faf97f38ede4842fe3fcd73/budaya-barakah-dan-strategi-bersyukur)

Pengalaman dan peristiwa pasti lebih berbicara. Maka mari sekilas melihat peristiwa-peristiwa lebih baru untuk melihat lagi harapan harapan dalam kehidupan ini.  Misalnya paling mudah  cari saja disini  : Harapan dan Energi Bangsa Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi Berkat UMKM Halaman 1 - Kompasiana.com.  

Disana Sandiaga Uno berbagi pandangannya mengenai fenomena tersebut dalam sesi "Perspektif: Baru Mulai Usaha di Musim Begini, Salah Nggak Sih?" di Kompasianival 2020 yang digelar secara virtual, Sabtu (5/12/2020) Sandiaga juga mengajak peserta webinar Kompasianival 2020 untuk bersama-sama memanfaatkan peluang, berkomunitas, dan kelola suatu masalah.

Sebab setiap individu dituntut untuk melakukan perubahan yang mengakar, mulai dari cara atau kebiasaan beraktivitas dan berinteraksi hingga menguji kemampuan dalam mempertahankan hidup.  Serasa ini tidak jauh dari interaksi dalam realitas sosial sebagaimana MUI tadi mengajak berbudaya barokah.

Dan Sandiaga menegaskan juga keyakinannya selalu ada Pahlawan ekonomi, dan di setiap krisis selalu berhasil menjadi juru selamat. Mereka mulai bangkit dan pulihkan ekonomi kita dengan berkegiatan yang akan membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya.

Pengamatan pengalaman Sandiaga ini merupakan harapan yang masuk akal.Dan kiranya uniklah Sandiaga menyentuh nilai keberanian dan kepahlawanan juru selamat didunia bisnis.

Dalam webinar itu bicara pula seorang tokoh Ahmad Faqih Syarafaddin, GM Resources Mobilization Dompet Dhuafa. Banyak disampaikan pula tantangan bagi UMKM, dari sisi marketing dan servisnya untuk konsumen, serta pelbagai strategi bertahan dimasa Corvid dan memasuki era digital ini. Misalnya untuk UMKM, bagaimana beradaptasi offline to online. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun