Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjalanan Anak Manusia

16 Juni 2020   12:30 Diperbarui: 16 Juni 2020   12:32 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebenarnya saya ingin berbagi sepenggal perjalanan hidup saya dari sewaktu bocah. Siapa tahu bisa menjadi pemicu datangnya aspirasi inspiratif bagi pembaca. Sedemikian rupa sehingga memperoleh semacam kepastian dan kebebasan serta kedamaian hati untuk terus hidup berjuang sampai tua.

Tetapi ketika saya tulis judul, tidak bisa saya lupakan siapa orang pertama yang memilih istilah bagi dirinya itu "Anak Manusia". Kelihatannya bukan penulis Je sui Patirajawane, alias Pramudya Anantatur. Bukan, tetapi Tokoh abad pertama di Timur Tengah. 

Perjalanan hidupnya hanya 33 tahun. Tigapuluh tahun untuk mengamalkan kerendahan hati sebagai anak Tukang kayu dikota kecil, desalah.! Tiga tahun berikutnya mengajar kebijaksanaan hidup berkeliling dari kota ke kota. Setelah meninggal perjalanan hidup dan ajaran Anak Manusia itu dicatat oleh empat orang penulis. 

Ajarannya dirumuskan diantaranya oleh Saulus dan para pujangga dunia terkenal seperti  Agustino dari Carthago, Thomas dari Aquino, Fransisko dari Asisi, Ignigo Lopez dari Loyola.Ternyata nilai orang tidak terukur oleh banyaknya tahun.

Anak Manusia yang mengagumkan itu omongannya kadang keras, "Saya tidak suruh kalian berdamai, saya bawakan pedang". Tetapi kadang dia lembut menunjukkan model 9-kebahagiaan. Dia pun membagi makanan, menolong orang sakit dll. Tetapi pesan yang pasti kebenaran dan kejujuran untuk diperjuangkan sampai akhir jaman.

Maka para pengagumnya pada melakukan langkah perjalanan hidup yang menjadi pula model-model pola perjalanan hidup orang lain, yang mengikutinya pula. Pelbagai model tetapi satu arah menuju Kepastian dan Kedamaian dalam kebebasan hati untuk melakukan suatu perjalanan hidup dalam perilaku dan berbagi pada sesama.

Mutlak penting Kepastian dan Kedamaian dalam kebebasan untuk dapat melanjutkan perjalanan hidup itu. Kepastian adalah damainya penalaran, dan Kedamaian itu adalah kebebasan dan kepastian hati. 

Setelah nalar didamaikan oleh pastinya kebenaran, maka hatipun peroleh kepastian keberanian untuk bebas berjalan meneruskan perjalanan. Sepertinya nalar dan hati dipanggil kearah yang yang dipastikan.Panggilanlah itu.

Sepenggal kehidupan bocah si anak manusia (dengan huruf kecil) itu dimulai di Sekolah Dasar klas enam. Lantaran rasa diri merasa dihina sebagai Anak Nakal dan harus dikucilkan dalam dunia permainan bocah sebaya, diperoleh tekad menyala baginya untuk membuktikan nilai diri sebenarnya. 

Dipilih olehnya sekolah yang istimewa bermutu pada zamannya.  Niat dan Tekad besar untuk menjadi anak nakal yang baik berprestasi utama itu di jalaninya dan dibuat kenyataan.

Sebuah pilihan tepat dan menguntungkan baginya bisa diterima disekolah itu. Sebab selama tujuh tahun disekolah pilihannya disitu diberikan pembentukan mental dan pelatihan rohani yang sistematis dan luar biasa. Sepertinya menjadi anak nakal yang baik, orang berprestasi utama, itulah panggilan hidupnya kedepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun