Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berpikir Positif Berharap Besar

29 April 2020   21:35 Diperbarui: 29 April 2020   21:46 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berfikir positif berharap besar dan tetap rasional itu tidak mudah bagi orang yang mengikuti pemberitaan media kita. Sekali lagi bagaimana bisa berfikir positip secara rasional menaruh harapan sementara berita masih menyedihkan.

Berita apa yang menyedihkan itu?  Pertama, berita data sekitar Covid-19. Kedua, berita suasana sosial-politik dalam negri kita. Ketiga, berita perkiraan ekonomi dunia. Pertanyaan yang pertama harus dijawab adalah siapakah kita dan haruskah peduli kepada semua berita itu.?

Mari kita telusuri saja pemberitaan, kendati tetap menyedihkan saya cenderung memilih yang memberi asumsi positip saja. Pelaksanaan PSBB diberitakan ungkapan petinggi dibidang ini: "Jika dilalui dengan disiplin maka Juli kasus corona di Indonesia akan mereda dan masyarakat bisa kembali beraktifitas normal."     

 "Presiden minta kita kerja lebih keras lebih patuh lebih disiplin agar pada Juni yang akan datang kita bisa turunkan COVID-19 di Indonesia dan juli diharapkan kita bisa memulai hidup normal kembali," kata Letjen Doni Monardo, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.  Berita itu eksplisit melontar harapan positip. Juli dst diharap keadaan mulai normal kembali. 

Dari sisi lain Presiden masih harus menegaskan "komando"nya untuk disiplin. Itu berarti -negatif thinking- implisit mengatakan kondisi nyata belum seperti yang diharapkan. Apabila penerapan PSBB dinilai gagal apakah harus ditambahkan dengan penindakan atau hukuman kepada pelanggar. Seperti Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, dan India yang menghukum masyarakat yang melanggar.

Data terkait Copid19. hingga Selasa (28/4) pukul 12.00 WIB, ada 9.511 kasus positif COVID-19 di Indonesia, bertambah 415 dari hari sebelumnya. Pasien positif virus corona yang meninggal juga bertambah 8 orang menjadi 773 jiwa. Pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 juga semakin bertambah. 

Tercatat tambahan 103 pasien sembuh, dan kini totalnya menjadi 1.254 orang. di DKI Jakarta 363 orang, Jawa Timur 144 orang, Sulawesi Selatan 108, Jawa Barat 103, Jawa Tengah 89. Total 1.254 orang. Kasus meninggal ....menurut  Achmad Yurianto. di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (28/4) seperti diberitakan di TV dan sosmed lain.

Sementara itu tercatat pada pertengahan Maret yl. Jepang menjadi berita sebagai suatu negara yang tidak heboh amat karena kebiasaan tradisi warga yang terbiasa memelihara tradisi kebersihan dan  social distancing yang ideal. Tatapi ternyata menurut  NEW YORK, KOMPAS.com - Di kawasan Asia, perekonomian Jepang dan Singapura dipandang paling parah terdampak pandemi virus corona. Hal ini diungkapkan oleh ekonom dari Moody's Analytics, Selasa (28/4/2020).

Berita tentang perekonomian yang dikatakan sebagai dampak Covid-19 ini implisit menandakan bahwa wabah itu sendiripun untuk saat ini masih parah dan belum bisa teratasi. Namun untuk negeri kita sendiri PSBB sudah memuat antisipasi penanggulangan dampak buruk perekonomian rakyat dengan pelbagai program bantuan Sosial.

Berita kondisi sosial politik sungguh bagi banyak pihak rupanya ada segisegi yang mencemaskan. Dalam media sosial tercermin masih besarnya sentimen anti Pemerintah Jokowi warisan pilpres yang lalu. Sentimen itu dimedia Facebook, Twitter dsb sangat mencuat. Di Facebook postingan yang berbau politis akan mendapat like dan dislike luarbiasa  Kemarin misalnya ada surat terbuka dialamatkan (menyebut) 10 pihak dengan atas nama yang menghimbau untuk mendukung PSBB Pemerintah, melupakan sentimen pilpres dan kepentingan pribadi dan golongan. Surat terbuka itu mendapat tanggapan aneka ratusan fesbukers. Jendela kecil ini memberi signal kuat bagaimana sebenarnya suasana yg kurang kondusif.

Tetapi tidak dilupakan beberapa pihak yang positip dan memberi saran dan pendapat yang memang menunjuk beberapa hal yang terkait PSBB yang perlu diperbaiki. Seperti kritik kepada pihak kepolisian dan pertugas lapangan yang melanggar HAM. Misalnya yang lain lagi : pertama, pemerintah harus mempertimbangkan dampak perekonomian masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun