Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kejelasan, Kepahaman, Sikap (Sederhana)

28 Maret 2020   12:34 Diperbarui: 28 Maret 2020   12:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tiga kata diatas sudah sangat sering kita dengar,denganistilah menterengnya Transparansi, Evidensi, Simplifikasi, tetapi ketikaketiganya dicampur adukkan, itu menjadikan keraguan, jangan-jangan ketiganya memangtidak karuhan. Artinya tidak ada transparansi, tidak ada evidensi dan gagalmembuat sikap (simplifikasi).

Sekarang siapa saja berfikir, berbicara, karena melihat,mendengar merasakan, sedikit, banyak, tentang Covid 2019. Atau lebih enakmenyebut : CORONA. Di lingkungan desa saya : bergerak kaum muda mengadakansanitasi dengan penyemprotan disinfektan dari rumah kerumah. 

Pada sekitar th 1980, pada pelatihan kader kepemudaan,dan th 1990 pada pelatihan kader tani organic, selalu sudah biasa dianjurkankepada mereka membuat program yang bukan impian kosong. Kendati mereka diajakbermimpi, tetapi dilanjutkan dengan menegaskan impiannya menjadi kenyataanmelalui pembuatan program.  Salah satusaran adalah mencoba merumuskan semua impiannya menjadi kenyataan melaluilangkah ini :

S,  Spesifik, capaian impian harus tegas tidaksamar-samar, tidak kira kira saja, bukan sebangsa, sejenis, tetapi jelas apa.

M,Measureable, terukur semua yang bisa diukur, dari jumlah hingga kadar, tingkatkwalitas.

A,Attainable / achievable / menantang. Selain bisa dicapai juga manantangmembangkitkan semangat untuk meraihnya mendapatkannya. 

R,Reasonable/ realistic.Dilalui proses pemikiran yang masuk akal, obyektif, nyatabukan khayalan, atau semata feeling sekilas

T,Time scedulled, terdapat tahapan dan akhir program meski selalu ada kelanjutan.

Bersikap, "Membuat program"  melalui langkah SMART ini memperlihatan betapa pentingnya proses pemikiran, carapendekatan dan pemahaman akan substansi setiap data, agar ada proses baik yangterjadi. Demikian itu transpasans, Jelas, Spesifik. Terukur, Terjangkau, Masukakal, Terjadwal. 

Maka perlu dipertegas dengan "klarifikasi" , yaitu upayamendapatkan  kejelasan proses, system,aturan dan kebijaksanaan. Sering terjadi diminta klarifikasi tentang sambutanpejabat yang membuat silang pendapat di masyarakat. Sebab sambutan, ataukebijakan itu biasanya di-sederhana-kan maunya agar cepat/ mudah ditangkapmaksudnya. Dan Evidensi adalah kejelasan tentang hakekat dan atau substansi sesuatubenda atau realita yang sepintas tadinya kadang seperti kompleks, ruwet. Setelahkeruwetan hilang maka obyek isi sambutan itu menjadi evidens, seakan terbuktibagi penanya. 

Seorang mantan presiden Amerika Serikat, EleanorRoosevelt pernah mengatakan sesuatu yang menggelitik. Ungkapan itu menunjukkanmemang siapa berucap apa, bagaimana dan mengapa. Katanya : 

"SmallMinds discuss people, Average Minds discuss event, Great Minds discuss ideas".

Ungkapan itu bisa menarik "terjemahan" seperti ini :

Orang kecil bicara orang. (katakan "tetangga", buahnya gossip)

Orang tanggung omong peristiwa, (katakan itu kejadian, buahnya issue politik, mungkin opini tertentu)  

Orang besar bicara gagasan, (opini baru berbuah solusi atausaran operasional)

Secara mudah bisa juga dikatakan, bahwa mendekatigejala, fenomena, orang bisa mengajukan pertanyaan. Apabila cara bertanya ataupertanyaannya yang diajukan kurang pas maka hasilnya bisa tidak menjawabpermasalannya dan pemahamannya sangat dangkal. Orang pertama bertanya : Siapadia ? Siapa tadi yang mengatakannya? Orang kedua akan mengajukan pertanyaanya :Bagaimana kejadiannya ? Bagaimana suaranya pembicaraan? Kapan mulainya,? Orangketiga bertanya demikian : Apa sebenarnya yang terjadi. ?  Mengapa itu bisa terjadi ? Faktor apa yang......?Hal hal apa yang mempengaruhi untuk terjadi ?  Yang memulai, yang mengakhiri faktor apa?Siapa yang mengambil keuntungan?.

Menghadapi permasalahan harus menggunakan pisau analisayang tajam. Kupas kasus dan peristiwa seperti menguliti kelapa, dari sabutsekeping demi sekeping hingga memecah tempurungnya, dan terlihat air kelapa dandagingnya, bersih tertampung dan teriris sesuai kebutuhannya.

Seperti dalam program apa yang harus terjadi dipahami,diukur, diperhitungkan, dilihat dalam kenyataan, demikian dalam menghadapifenomena dan realita jangan mata dibutakan oleh illusi dan praduga sendiri. 

Menguasai permasalahan membuat obyeknya terpecah tetapijangan terpisah pisahkan. Kita harus masih bisa melihat keseluruhan seutuhnya. UntukPermasalahan yg global layaknya Pemerintahlah yang berhak mengambil kebijakan.Kebijakan yang bisa memanfaatkan semua potensi ahli, potensi kekuatan dst., sepertiuntuk menghadapi peristiwa mendunia seperti ini.

Covid 2019 menjadi suatu pandemi, masalahnya dari suatuvirus bahan studi ilmu kedokteran spsialis, menjadi masalah dunia. Banyak orangmenderita. Semua sekurang-kurangnya mendengar, melihat dan banyak orang inginberbicara. Tetapi politisi yang hatinya selalu haus kekuasaan bisa bicaradengan semena-mena terhadap pemerintah. Kita orang biasa orang sederhana, jugasebaiknya bisa lebih bijaksana dan locally acting..

Melihat secara sederhana tetapi tidakmenyederhanakannya, tidak melihat dengan menganggap remeh kenyataannya. Sebabmelihat benar itu belum selesai,  masihharus melanjutkan dengan mensikapi secara benar, seperti misalnya kaum mudadesa saya menghadapi peritiwa Covid.19. Cuci tangan, tinggal dirmah, badandiusahakan bisa bertahan sehat.

Wassalam, Maret 25,2020. Emmanuel Astokodatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun