Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membangun Kepribadian Altruis

17 Januari 2020   09:03 Diperbarui: 17 Januari 2020   09:18 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Membangun kepribadian adalah pekerjaan yang tiada mengenal batas. Kita kita harus tiada henti meningkatkan mutu kepribadian ini sampai akhir hayat kita. 

Kita harus penuh perhatian bagaimana membangun kepribadian anak-anak kita dalam pendidikan dini dalam keluarga sekurangnya sampai anak kita dewasa. Tidak cukup mengandalkan sekolah saja. 

Apa lagi dewasa ini ada yang namanya Pelatih Kehidupan. Sedikit perlu bicara tentang Life-Coach dan dalam upaya pembangunan kepribadian yang penuh semangat dan motivasi dalam hal tertentu.

Istilah Coach atau pelatih, latih melatih, awalnya hanya popular di dunia olah-raga. Berikutnya di dunia bisnis, perusahaan melatih karyawan lebih-lebih di bidang marketing. Multi level marketing itu sebuah system pemasaran yang makin meluaskan praktek pelatihan. 

LSM pasti melatih tenaga aktivis atau relawan pembantunya. Disamping itu lembaga pendidikan yang berbau keagamaan banyak berkembang system latih melatih berangkat dari visi kearah praksis kehidupan. 

Tentulah targetnya menjadi meluas kearah Kehidupan manusia guna meningkatkan mutu kepribadian menghadapi tantangan kehidupan. 

Menurut Andrea Molloy di Google, Life coaching sendiri berdiri secara "resmi" pada tahun 1992 ditandai dengan berdirinya Lembaga professional internasional International Coach, yang meraup lebih dari 5000 anggota di seluruh dunia. 

Di Indonesia kini saya katakan menjamur, setiap "sekolah kehidupan" para siswanya biasa bergabung menjadi kelompok-pelatih sendiri. Belum lagi dikata bagaimana banyaknya tulisan dan buku yang diterbitkan. Maka tinggal pilih pula sesuai kepentingan kita dalam rangka membangun kepribadian itu.

Seorang penulis, feminis, folosof Perancis Somone De Beauvoir (+1986) pernah menulis: "One's life has value only so long as one attributes value to the lives of others by means of love, friendship,indignation, compassion". (Daily Calm, National Geographic,Washington DC,halaman june 1.)

Jane Goodall, (+1934) seorang primatologis, anthropologis Inggris tercatat pernah menulis sbb: "Only if we understand, can we care. Onlyif we care, will we help. Only if we help, shall all be saved".(Opcit. Halaman June7)

Entah dalam konteks apa itu dikatakan tetapi saya bisa menarik pelajaran dari perempuan Perancis yang terhormat itu suatu Nilai Kebersamaan manusia dalam hidup ini. 

Dan dari perempuan yang terhormat dari Inggris itu saya diajar bahwa nilai orang itu baru berarti setelah diaktualkan dalam Tindakan Nyata. Maka dari pembelajaran ini saya mempertanyakan :Nilai Kebersamaan dan dengan Tindakan-nyatanya mana yang bisa dianggap paling mulia?.

Dari banyak budaya dan agama kebajikan yang paling mulia adalah sikap tidak mementingkan diri sendiri. Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain melupakan diri sendiri merupakan perilaku kebajikan yang mulia, bahkan ada yang mengatakan sebagai Aturan Emas Etika. Itulah Altruisme.(lihat Google)

Menurut ajaran keimanan saya Altruisme itulah kata singkat dari pelaksanaan Hukum Tertinggi kedua setelah kepada Tuhan yang maha Esa. Cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri. 

Mencintai sesama berbasis mencintai diri sendiri. Lawan kata Altruisme adalah egoisme. Sedangkan altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteaan sesama/orang lain, melupakan / berangkat dari perhatian pada diri sendiri.

Menurut ajaran Kejawen (budaya Jawa) yang saya hayati sebagai paling dekat dengan Altruis adalah perilaku Tepa Salira. Suatu sikap yang mendasar untuk Perhatian terhadap kepentingan orang lain. 

Terhadap orang yang sengsara akan bersikap bagaimana seandainya itu dialami oleh diri sendiri, maka diikuti oleh tindakan "bela Rasa", bela sungkawa. Terhadap orang yang bersalah dalam keseharian akan menjadi pemaafan sebagai dirinya ingin dimaafkan bila bersalah.

Tepo saliro dan altruistic menunjukkan pula sebagai perilaku yang pada dasarnya adalah keterbukaan. Maka tepat sekali keterbukaan itu dikatakan oleh kutipan diatas Jane Goodall, dari Inggris yang menulis sbb:

"Hanya kalau kau memahami, kau bisa peduli, hanya bila kau mau peduli, kau bisa menolong, hanya bila kau mau menolong, kita semua bisa terselamatkan." Dari paham hingga bertindak. Dan benar pula sikap seperti itu sungguh mulia, pinjam/sesuai perkataan Simone De Beauvoir, dari Perancis, "Hidup itu punya value, bila bisa memberi nilai bagi hidup sesama dengan cinta kasih, persahabatan, penghargaan, ataupun bela rasa" 

Ada pengertian yang sejalan dengan Altruisme versus Egoisme, yaitu Ekstrovert versus Introvert. Tetapi ekstrovert dan introvert hanya menunjukan kecenderungan tidak menujukkan tindakannya. 

Istilah psikologi yang khas menunjuk kecenderungan sikap batin, bagaimana seseorang cenderung melihat dirinya: cenderung abai atau perhatian. Seorang introvert bisa salalu melakukan kepedulian untuk orang lain, sebaliknya seorang ekstrovert bisa tidak melakukan sekali waktu perilaku yang altruistic.

Ada pesan ilustratip ini, Seseorang introvert yang tidak pernah melepas perhatiannya kedada diri sendiri, biasanya tidak mampu juga"menyelesaikan problem dalam kepribadiannya". Orang yang mampu  menyelesaikan kepribadiannya dan menjilma menjadi ekstrovert dia akan lebih mampu menyelesaikan banyak problem masyarakat ataupun lingkungannya.

Maaf saya melihat saja tokoh masyarakat siapa yang selalu berdebat hebat, bandingkan tokoh yang mengajak banyak kerja, kerja, kerja. Saya kuatir salah satu dari mereka itu tidak pernah pula selesai dengan masalah kepribadiannya hingga tua.

Ajaran Teposliro dan Ajaran Cintakasih Kristiani mengajarkan bagi yang introvert seperti kepada yang ekstrovert keduanya mencintai sesama yaitu dengan tindakan nyata dalam kebersamaan. Dengan kata lain itulah altruism lawan egoism. Dalam proses kerangka membangun kepribadianyang harmonis, dan melibas manusia seutuhnya. Keutuhan kepribadian itulah yang disebut integritas kepribadian.

Pada konsep Keutuhan kepribadian ini terlibat makna Keikhlasan yang sangat dipuji oleh Keimanan Muslim. Keikhlasan dalam pelaksanaan Altruisme tentulah sangat penting dimana tindakan nyata menjadi tuntutan kesempurnaannya. 

Membangun kepribadian yang altruistic suatu kebutuhan mutlak dalam hidup bersama, atau Kebersamaan ditingkat keluarga masyarakat hingga bangsa dan Negara.. Realitas kemanusiaan kita adalah manusia social atau selalu dalam kebersamaan. Manusia seutuhnya harus memiliki rasa sadar akan kebersamaan alias bersikap terbuka dan penuh perhatian kepada sesama, altruistis, secara nyata. 

Membangun kepribadian yang altruistic atau membangun kepribadian yang nyata manusia sautuhnya menurut seorang Coach Dwiarko perlu dibuktikan dengan tindakan berulang ulang. Saya berpendapat pengulangan itu patut dilakukan secara dini dalam pendidikan keluarga. 

Pengulangan tindakan ituadalah proses pematangan Altruisme yang pasti akan membangun dengan sendirinyapula rasa solider/setia kawan dalam kebersamaan, dalam jiwa kerjasama suatu team kerja, bahkan nasionalisme suatu bangsa.

Maka tepat sekali dikatakan bahwa altruisme atau peduli nyata kepada sesama itu adalah aturan/disiplin Emas Etika.    

Demikian iringan renungan saya, endapan dari mengalami suasana tahun 2019 yang lalu. Semoga bermanfaat, nantikan renungan berikutnya. Maafkan bila ada kata yang mengganggu perasaan pembaca, itu bukan dimaksudkan.Dan terimalah salam hormat saya.

Ganjuran, Januari 12, 2020.  Emmanuel Astokodatu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun