Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hari Tua Belajar Bersyukur

30 Oktober 2018   07:39 Diperbarui: 30 Oktober 2018   08:05 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Merenung setelah merayakan 50 tahun berkeluarga. Bersyukur boleh belajar hidup sampai hari tua.

Hari Tua itu masa kurun waktu bagi manusia lanjut usia. Hari tua juga dibicarakan berkenaan kesiapan finansial beaya hidup setelah orang tidak lagi bisa bekerja.Tetapi yang semua orang sepakat bahwa Hari-Tua tak ada yang berani memastikan batas jumlah tahunnya. 

Tetapi WHO membuat sistem kelompok usia baru, dimana yg namanya orang tua itu baru berumur 80 th keatas.Dan 0-17 th dibawah umur, 18-65 th itu pemuda, dan 65-79 setengah baya. Rupanya memang WHO selalu bernyanyi untuk semua orang dihari Ultah Happy Birth Day , Panjang Umurnya.

Belajar, adalah upaya mengerti memahami bila dikatakan secara bombastis adalah menimba ilmu. Itu tugas seorang murid berhadapan dengan Sang Guru. 

Murid dalam bahasa asing DISCIPULUS, yang dari kata itu lahir pengertian disiplin. Belajar memang merupakan sikap disiplin dan cinta kebenaran dan realita. Disiplin sekarang berarti taat aturan dan atau hukum. 

Ada sementara teman yang malas belajar dan ada sementara yang rajin. Maka ada sementara orang yang mengatakan belajar itu untuk orang-orang muda dan setelah tua tidak mau belajar lagi. Orang ini mungkin hanya alergi saja dengan istilahnya. 

Orang ini merasa bijaksana dan mengatakan bahwa orang tua gaya dia itu mengamati menganalisa dan menilai situasi dan peristiwa untuk mengambil keputusan.

Syukur, bagiku adalah menerima dan menghargai. menghormati bahkan memuji pemberi atas apa saja yang terjadi, datang, ada untuk diriku dari dia siapapun itu.

Hari tua belajar dan bersyukur bagiku menjadi sangat istimewa ketika Tuhan memberi kami boleh menghitung tahun ke 50 sejak kami membangun hidup berkeluarga. Dihari hari ini sambil bertemu dengan banyak anggota keluarga, sahabat dan rekan teman, tetap saja batinku merenung dan refleksi tentang apa arti hidup ini dan yang terjadi dengan diri ini.

Teringat pada tahun 1973 remaja SMP SMA membuat acara mereka dengan judul : Gerak dan Lagu. (Menari bebas dengan iringan lagu). Saya kira memang hidup itu Gerak dan lagu. Hidup ini diri kita dalam gerak penuh irama. Hidup ini diri kita dengan dinamika berirama. 

Sejak umur 12 th, aku berniat menjadi "Anak Nakal Yang Baik", itu berarti selalu cemburu terhadap yang lebih baik. Dan berusaha dirinya menjadi lebih baik, semakin baik, sebaik baiknya, dan sebisanya menjadi yg terbaik. Motivasi kuat itu karena ayah sahabat saya melarang anaknya bermain dengan saya agar tidak menjadi anak nakal. Maka saya berniat menjadi anak nakal yg baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun