Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesan Kemerdekaan

1 Agustus 2018   10:32 Diperbarui: 1 Agustus 2018   10:46 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pesan adalah Kepentingan yang disampaikan, dalam kemasan berita, pendapat, permintaan, perintah, harapan atau sarana yang lain.

Kemerdekaan adalah kebebasan memilih, berpendapat, mengembangkan sekurangnya  melaksanakan hak hak kehidupannya. Pesan Kemerdekaan seyogyanya adalah segala sesuatu yang penting bagi Kemerdekaan. 

Pesan tersebut disampaikan oleh Negara, atau Kelompok/partai/pemangku jabatan Negara,  Suara Rakyat dan Pemerhati. 

Yang sering terjadi kita alami ada saja Pesan : Kepentingan-Kepentingan dan Kebohongan. Penyesatan lepas dari kebenaran atau konteks Kemerdekaan. Kemerdekaan nyata harus ada pada Kebenaran, Realita dan Prinsip. Tolok ukurnya Kehidupan 

Maka disana terjadi: Pilihan,  Beda pilihan, beda pendapat, pertentangan, Debat dan Diskusi, Pencitraan, Perkecohan, Kenyesatan. Tetapi semua bicara soal Kemerdekaan. Padahal akhirnya semua untuk sebuat Keputusan. Keputusan sebagai Mahkota dimana ketepatan keserasian menjadi Simbol, indikator dan titik penilaian.

Awal mula Kemerdekaan adalah Keterbatasan dan Kebebasan Kehendak.

Kebebasan seseorang kadang tidak dirasakan, baru setelah orang itu sadar dikekang, dibatasi baru orang itu menutut kebebasan lepas dari dibatasi gerak langkahnya oleh orang lain. Jadi tidak ada kebebasan itu terkait dengan Keterbatasan. Dan Kebebasan itu sama dengan dilepas dari suatu keterbatasan.

Keterbatasan itu bisa keterbatasan alami, keterbatasan tempat, waktu, fasilitas, alat sarana, kwalitas kwantitas, dan lebih aneka keterbatasan manusiawi baik fisik maupun mental. Keterbatasan manusiawi terkait dengan Kebebasan Kehendak Manusia dan akhirnya ada pada Keterbatasan Pilihan.

Kehendak manusia harus dipahami sebagai funksi manusia yang dipahami secara seutuhnya. Manusia seutuhnya adalah integrasi dari segala fungsinya. Funksi kognitip, funksi kreatif, imaginatif, seluruhnya menopang Kehendak Bebas (funksi konatif). 

Keluasan medan kehendak bebas yang demikian "tidak terbatas", dari satu sisi merupakan variabel yang luar biasa, sehingga sedemikian luas kemungkinan perbedaan yang bisa terjadi. 

Di lain sisi Kehendak bebas yang bisa membuat sedemikian banyak pilihan dan keputusan. Kehendak atau fungsi konatif, merupakan daya gerak, daya juang daya upaya untuk kedepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun