Mohon tunggu...
Asti Sundari
Asti Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Berfikir adalah salah satu cara bersyukur telah diberi akal. Sebab keunggulan manusia dari akalnya.

Nikmatilah proses yang ada, karena setiap proses yang dilalui mengajarkan banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cantik Itu Luka

28 September 2021   13:06 Diperbarui: 28 September 2021   13:11 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cantik?
Aku lupa cantik itu seperti apa.
Sebab, disampingmu tak perlu menjadi cantik.
Karena kamu tahu aku adalah aku.

Cantik?
Aku lupa cantik itu seperti apa.
Jika hanya diucapkan untuk menyudutkan.
Untuk perempuan tak berwajah rupawan

Cantik?
Aku lupa cantik itu seperti apa.
Sebab hanya ibuku yang mengatakannya.
Oranglain? Mereka tak peduli.

Cantik?
Aku lupa cantik itu seperti apa.
Mereka yang cantik adalah dewa
Semua memberi bunga padanya

Lalu ~

Biarlah cantik hanya penghias saja, untukku yang duduk disudut itu.
Karena cantik adalah luka bagi kita, para manusia yang disebut wanita.

Sayangnya, aku bukanlah wanita.
Aku perempuan, yang tak perlu kau sebut cantik.

Karena aku tahu, cantik katamu adalah menggoda aku.
Lalu kau katakan aku menggugah hasratmu.

Tak usah kau katakan cantik.
Aku tak suka, dengan kedipan matamu, atau siulanmu.

Cantik hanya akan menjadi luka, dicemburui para wanita.
Padahal aku tak pernah meminta.

Jadi stop katakan cantik padaku, sebab aku percaya, jika ada yang cantik maka ada yang jelek.

Buat kita perempuan, cantik itu luka. Serba salah hidup di dunia dinilai dari rupa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun