Mohon tunggu...
Asti Sundari
Asti Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Berfikir adalah salah satu cara bersyukur telah diberi akal. Sebab keunggulan manusia dari akalnya.

Nikmatilah proses yang ada, karena setiap proses yang dilalui mengajarkan banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nggak Kompaknya Pemerintah Menghadapi Pandemi

22 September 2021   13:18 Diperbarui: 22 September 2021   15:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pro kontra soal pemilihan itu biasa, ada yang mendukung dan ada yang tidak. Tapi seharusnya pemerintah dapat melakukan pemetaan masyarakat bukan hanya saat momentum pemilu saja tapi pasca pemilu pun seharusnya juga melakukan pemetaan masyarakat yang percaya dengan pemerintahan dan tidak percaya. Lalu faktornya apa sehingga mereka bisa percaya dan tidak.

Ketidak percayaan masyarakat terhadap pemerintah pusat dapat dilihat dari tanggapan masyarakat soal covid-19. Selain komunikasi pemerintah dengan masyarakat yang buruk, faktor lainnya adalah soal pro kontra dukungan pasca pemilu, dan isu-isu pemerintah lainnya. Seperti belum move on dari pemilu yang sebenernya udah berlangsung cukup lama sekali.

Seharusnya pemerintah merangkul semua orang yang berpengaruh untuk menginformasikan soal covid-19 ini. Lalu pemerintah juga harus memberikan pemahaman tentang kebijakan yang diambil secara jelas. Pejabatnya pun harus kompak, dan satu intruksi dari pusat hingga desa/ kelurahan harus mematuhi protokol kesehatan dan memberikan informasi covid-19. Jika tidak maka akan ditindak dengan tegas. Tapi yang terjadi sepertinya tidak begitu, masih ada saja misskom setiap level pemerintah baik dari pusat hingga daerah membuat masyarakat bingung apakah covid-19 ini ada atau tidak.

Contohnya saja masih ada saja pejabat yang ngeyel dan tidak memberikan edukasi kepada masyarakat soal covid-19 dan tidak memberi contoh dalam menjaga protokol kesehatan. Gimana masyarakat mau percaya. Belum lagi  soal teori konspirasi dan juga sejumlah media yang memberitakan covid-19 seolah tidak ada, dengan hanya mengutip beberapa narasumber.

Kegentingan covid-19 hanya bisa kita lihat di media-media saja, masyarakat menggunakan masker pun bukan karena mereka percaya bahkan bukan untuk mencegah penularan covid-19 tapi karena mereka takut di tegur oleh aparat sehingga menganggap hanya sebuah formalitas. Sudah satu tahun lebih covid-19 ada di indonesia tapi mempercayai adanya covid-19 seperti sulit. Tidak secepat mempercayai doi yang bilang cinta, sayang dan janji setia padahal diluar sana menggoda perempuan lain wkwkwk . Sepertinya masyarakat sudah lelah di PHP in dan di goshting sama para politikus yang membuat mereka trauma karena patah hati berkali-kali. Jatuh cinta emang ga boleh berlebihan, tapi cukup biasa saja, apalagi jatuh cinta sama politisi yang mungkin ucapan hari ini akan beda dengan besok.

Balik lagi, kekompakan para pejabat memang harus diupayakan, merangkul orang-orang berpengaruh juga penting untuk memperbaiki cara komunimasi pemerintah. Kepercayaan masyarakat indonesia itu beragam, ada yang lebih percaya pada tokoh agama, ada yang percaya pada ilmuan, ada yang percaya sama media, ada yang percaya sama public figure. Nah dengan keberagaman yang ada, pemerintah harusnya dapat mengakomodir semua itu. Komunikasi pemerintah baik secara media online berupa tulisan, gambar, komunikasi lisan seperti pidato harus lebih diperhatikan lagi. Dengan sistem informasi yang cepat, perlu ke hati-hatian dalam menginformasikan, salah sedikit bisa berakibat fatal dan dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Ini juga termasuk untuk pemerintahan yang berada di level bawah seperti kelurahan/desa yang mestinya lebih aware, dan lebih memberi contoh serta memberikan edukasi soal covid-19 kepada masyarakatnya. Bukan soal percaya atau tidak percaya, tapi lebih kepada kepentingan bersama dalam menghadapi pandemi ini. Sudah terlihat nyata dampak dan efeknya, semua orang pasti ingin keluar dari situasi ini, banyak hal yang tertunda. Maka dari itu upaya yang bisa dilakukan adalah mencegah penularan lebih meluas lagi dengan menggunaka masker, handsanitizer dan jangan lupa di vaksin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun