Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Tarif Listrik Naik, Netizen Bilang Jokowi Tidak Pro Rakyat

7 April 2015   10:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarif listrik naik - sumber foto: Tribunnews.com

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Tarif Listrik Naik – sumber foto: Tribunnews.com"][/caption] Sabtu, 4 April 2015, pemerintah melansir Peraturan Menteri ESDM No 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Permen ESDM No 31 Tahun 2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara, yang berisi penyesuaian tarif listrik sesuai pasar untuk golongan rumah tangga berdaya 1.300 dan 2.200 VA mulai Mei 2015. Penyesuaian tersebut akan dilaksanakan setiap bulan dengan mengacu pada tiga indikator pasar yang mempengaruhi biaya pokok penyediaan (BPP) listrik. Ketiganya adalah kurs rupiah terhadap dolar AS, harga minyak mentah Indonesia atau “Indonesia crude price” (ICP), dan inflasi. Saat ini, konsumen rumah tangga R1 berdaya 1.300 dan 2.200 VA dikenakan tarif tetap Rp1.352 per kWh. Nantinya, mulai Mei 2015, kedua golongan konsumen tersebut akan diberlakukan penyesuaian tarif yang bisa naik atau turun tergantung ketiga indikator pasar di atas. Bagaimana netizen Indonesia, khususnya pengguna twitter menanggapi rencana kenaikan tarif listrik per Mei 2015? Berikut Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan selama periode 1 Maret – 6 April 2015 di mana terdapat 7.393 tweet bicara tentang Rencana Kenaikan Tarif Listrik per Mei 2015. Dari jumlah tersebut, 731 tweet bicara bahwa alasan rencana kenaikan tarif karena mekanisme pasar. Yang justru banyak dicuitkan netizen Indonesia terkait dengan rencana kenaikan tarif listrik ini adalah Jokowi Tidak Pro Rakyat. Hal ini terlihat dari adanya 5.625 tweet yang menyebut hal tersebut. Sementara, yang menyebut Pemerintah Tidak Pro Rakyat menyuarakan 437 tweet. Sepertinya akan jadi tantangan berat pemerintah Jokowi untuk bisa meyakinkan publik bahwa kenaikan tarif listrik, khususnya untuk golongan rumah tangga berdaya 1.300 dan 2.200 VA, tidak akan semakin membebani kehidupan publik. *** sumber: http://eveline.co.id/ekonomi/tarif-listrik-naik-netizen-bilang-jokowi-tidak-pro-rakyat/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun