Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rokok Elektrik Dilarang, Netizen Mendukung

20 April 2015   11:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Larangan impor & perdagangan rokok elektrik - sumber foto: Tempo.co

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Larangan Impor & Perdagangan Rokok Elektrik – sumber foto: Tempo.co"][/caption] Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan akan segera menerapkan aturan pelarangan impor dan perdagangan rokok elektrik. Aturan ini didasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Badan POM mengenai bahaya kesehatan yang ada di rokok elektrik. Di mana berdasarkan hasil penelitian Badan POM, terdapat kandungan nikotin dalam rokok elektrik yang bisa menyebabkan masalah kesehatan dan kecanduan pemakainya. Sebagian besar rokok elektrik yang beredar di Indonesia diimpor dari China. Pelarangan impor dan perdagangan rokok elektrik ini nantinya akan masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres), namun sembari menunggu disusun, Kementerian Perdagangan mengeluarkan terlebih dulu Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag). Rencananya, Permendag ini akan mulai berlaku awal semester kedua 2015, atau sekitar bulan Juli 2015. Bagaimana publik, khususnya netizen Indonesia menanggapi rencana pelarangan impor dan perdagangan rokok elektrik? Redaksi Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap pembicaraan di media sosial Indonesia, khususnya Twitter, selama periode 13 -20 April 2015. Di mana terdapat total 4.155 tweet bicara tentang Rokok Elektrik. Dari jumlah tersebut, 566 tweet menyatakan dukungan atas rencana pemerintah melarang impor rokok elektrik, sebagaimana yang digagas Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Salah satu yang menjadi pertimbangan netizen yang mendukung larangan impor dan perdagangan rokok elektrik adalah bahaya kesehatan yang dikandungnya. Terdapat 495 tweet dari netizen yang menyatakan rokok elektrik tidak aman untuk digunakan. Selain itu, netizen juga menyoroti alasan mereka yang menggunakan rokok elektrik sebagai upaya transisi untuk berhenti merokok. Netizen mencuitkan 256 tweet yang menyatakan rokok elektrik bukanlah solusi untuk berhenti merokok. Yang tak kalah mearik adalah, adanya concern publik, khususnya netizen, tentang perokok usia dini, terutama di kalangan remaja. Sebagaimana kita pahami, pasar rokok Indonesia yang paling berkembangan adalah di usia remaja, utamanya anak sekolah. Hal ini menjadi keprihatinan netizen yang menyuarakan 8830 tweet bicara tentang semakin banyaknya remaja yang merokok dan mencoba rokok elektrik. Bagaimana tanggapan Anda tentang pelarangan impor dan perdagangan rokok elektrik ini? *** sumber: http://eveline.co.id/ekonomi/rokok-elektrik-dilarang-netizen-mendukung/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun