Komitmen bahwa kita bangsa yang satu, tanah air yang satu, bahasa yang satu. Komitmen untuk menjunjung nilai Ketuhanan yang tunggal, memandang dan memperlakukan sesama secara manusiawi, meneguhkan persatuan di antara kebhinnekaan SARA, menaruh kepercayaan lewat perwakilan dalam permusyawaratan demi akhirnya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dan anak bangsa.
Kita sama-sama tahu, dan kita sama-sama mengalami, beberapa waktu belakangan, begitu banyak isu, berita bohong hingga kampanye hitam dihembuskan berbagai pihak di media sosial tanah air. Seakan-akan berbagai elemen bangsa ini saling berbenturan. Bagaikan berbagai kelompok suku, agama, sosial saling berhadapan.
Padahal kalau kita kelupas kulit luar semua pertentangan di media sosial tadi, akan nampak jelas kepentingan politik lah yang tengah bermain di sana. Dan tak ada yang lebih menyedihkan melihat para elit politik menggunakan sentimen SARA untuk meraih suara, sementara mengorbankan kerukunan dan keutuhan bangsa jangka panjangnya.
Cheddar Man mungkin hidup sepuluh ribu tahun lalu, namun sisa keberadaannya memberi kita pembelajaran berharga. Jangan berhenti memandang manusia hanya dari kulit luarnya semata. Karena imaji kita akan sesama bisa jadi tak sempurna, apalagi jika hanya didasarkan wujud fisik atau warna kulit semata.
Tabik.