"Kenapa banyak orang botak di sini yah?"
Suatu hari, anak kedua saya bertanya seperti itu saat kami tengah berjalan di town center. Saya yang awalnya tidak pernah memperhatikan hal ini jadi ngeh. Sepertinya benar juga ya, ke mana saya melemparkan pandangan, dengan mudah saya temukan pria-pria Inggris berkepala botak.
Tak hanya mereka yang berusia paruh baya atau tua, namun tak sedikit yang sepantaran atau bahkan lbih muda dari saya mulai kehilangan rambut di kepala. Rata-rata pria Inggris kulit putih yang mengalami hal ini, karena amat jarang saya lihat pria kulit hitam botak di sini, kalau pun ada mereka lebih memilih gundul sekalian.
Ada apa dengan fenomena ini? Apakah kebetulan, atau memang ada trend kebotakan di antara masyarakat Inggris, khususnya di kalangan pria-nya?
Menurut penelitian Psychological Effect, Pathophysiology, and Management of Androgenetic Alopecia in Men, di antara negara-negara di dunia, Inggris menduduki peringkat kelima kebotakan pria-nya, di mana sebanyak 39.23% diantaranya botak.
Posisi teratas dipegang Republik Czech (42.79%), kemudian Spanyol (42.6%) di posisi kedua, Jerman (41.2%) posisi ketiga dan Prancis (39.24) di posisi keempat.
Masih berdasarkan penelitian tersebut, pria kulit putih lebih cenderung mengalami kebotakan dibanding pria kulit hitam, asia, amerika latin atau lainnya. Di mana ditemukan bahwa  "Approximately 30 per cent of white men are affected by age 30, at least 50 per cent are affected by age 50, and 80% are affected by age 70."
So lain kali ketika Anda berkunjung ke Inggris, jangan kaget kalau amat mudah menemukan pria berkepala botak. Lha wong 1 di antara 3 orang pria mengalami masalah dengan rambutnya.
