Mohon tunggu...
Astari PuspaAdrianti
Astari PuspaAdrianti Mohon Tunggu... Freelancer - Undergraduate Student

Undergraduate Student of Business Administration Science, University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Business Model Canvas Cather

29 Mei 2019   23:14 Diperbarui: 29 Mei 2019   23:36 2657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi yang mengikuti perkembangan zaman kini semakin canggih. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan produk yang memberikan kemudahan dan kepraktisan untuk masyarakat dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Salah satunya adalah penggunaan kartu yang digunakan untuk penggunaan transportasi umum. 

Hadirnya kartu tersebut memberikan kemudahan untuk masyarakat saat akan menggunakan transportasi umum seperti Kereta Rel Listrik Commuter Line dan TransJakarta karena waktu yang dibutuhkan untuk melewati gerbang masuk dan keluar menjadi lebih praktis yaitu hanya dengan melakukan tap kartu di gerbang. 

Hal ini juga berpengaruh pada kecepatan dalam antrian masuk dan keluar dimana jumlah pengguna KRL dan TransJakarta sangat banyak karena pengguna tidak perlu membayar ke petugas secara manual yang akan memakan waktu lama. Berdasarkan data yang dihimpun dari PT Kereta Commuter Indonesia, penumpang KRL pada tahun 2018 mencapai 320 juta orang. Selain itu, jumlah pengguna TransJakarta pada tahun 2018 mencapai 189,77 juta orang. Hal ini menandakan bahwa jumlah penggunaan kartu untuk tap gate sangat tinggi.

Namun, seringkali para pengguna tap card mengalami kesulitan karena harus mengeluarkan kartu dari tas maupun dompet sehingga waktu yang dibutuhkan untuk tap menjadi lebih lama. Selain itu, pengguna juga dalam aktivitasnya sering menggunakan headset di perjalanan untuk berbagai kebutuhan. Namun, dalam penggunaannya seringkali ditemui kesulitan. Hal ini disebabkan oleh kabel yang terlilit karena ditaruh di tas maupun kantung celana sehingga diperlukan waktu lama untuk membuka lilitan kabel. Kabel headset yang terlilit juga memiliki risiko terhadap rusaknya headset. 

Berdasarkan latar belakang tersebut, saya ingin menciptakan case handphone multifungsi berbahan kulit yang bernama Cather. Kelebihan Cather yaitu dilengkapi card holder, sehingga pelanggan tidak perlu mengalami kesulitan untuk mencari kartu dan waktu tapping menjadi lebih cepat karena hampir setiap waktu handphone berada di genggaman tangan.

 Cather juga dilengkapi dengan headset holder untuk mencegah kabel terlilit ataupun rusak sehingga pelanggan dapat dengan mudah dan cepat menggunakan headset serta penggulungan kabel headset kembali menjadi lebih praktis. Cather juga menggunakan bahan kulit berkualitas premium dengan warna menarik.

Saya menciptakan Cather karena melihat tingginya jumlah pengguna transportasi umum yang setiap harinya keluar masuk tap gate sehingga peluang pasar yang dimiliki pun sangat potensial. Selain itu, produsen case handphone yang dilengkapi dengan card and headset holder masih sedikit sehingga persaingan di pasar masih dapat dikuasai apabila produk dirancang dengan baik dan dipromosikan secara menarik. 

Namun, dalam pengembangannya Cather dapat menemui beberapa tantangan. Hal tersebut diantaranya adalah harga case yang cukup tinggi karena menggunakan bahan kulit berkualitas premium dan warna yang variatif sehingga strategi pemasaran harus direncanakan dengan matang agar calon pelanggan tertarik untuk melakukan pembelian. Selain itu, jumlah tipe handphone yang sangat beragam membuat produk tidak dapat selalu ready stock karena diperlukan penyesuaian kembali ukuran dari handphone sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih lama dan pelanggan harus pre order apabila tipe case Cather yang ready stock belum menyediakan untuk tipe handphone yang dimiliki.

 BAB II

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun