Kesulitan belajar matematika menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan Lembaga Pendidikan di Indonesia. Beberapa program dan kebijakan telah diluncurkan untuk meningkatkan mutuu Pendidikan matematika, seperti pelatian guru dan pengembangan kurikulum yang lebih efektif. Selain itu, juga terdapat banyak Lembaga bimbingan belajar yang berfokus pada mata pelajaran matematika, yang bisa menjadi pilihan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika. Pada 2019 lalu Sebagian besar media melaporkan bahwa terdapat banyak peserta didik di berbagai daerah di Indonesia yang mengalami masalah kesulitan belajar matematika secara online selama pademi COVID-19. Banyak peserta didik yang mengeluhkan kesulitan memahami materi yang diajarkan secara virtual, dan juga kesulitan berkomunikasi dengan guru dan teman sekelasnya.
Selain itu, masalah utama yang sering dihadapi oleh peserta didik dalam belajar matematika antara lain:
- Kurangnya motivasi dan minat
Hampir Sebagian peserta didik di Indonsia kurang bersemangat dan tidak teratarik dalam mempelajari matematika. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan motivasi terkait pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari.
- Metode pengajaran kurang efektif
Banyak guru yang masih menggunakan metode pengajaran yang kurang interaktif dan tidak menarik sehingga peserta didik mudah bosan dan kehilangan minat untuk belajar matematika.
- Ketakutan dan kecemasan
Beberapa peserta didik mengalami ketakutan dan kecemasan saat belajar matematika, terutama jika mereka merasa tidak mampu memahami dengan mudah. Hal ini dapat membuat peserta didik kehilangan kepercayaan diri dan sulit mengatasi kesulitan belajar.
- Keterbatasan sumber belajar
Siswa yang didaerah pedesaan atau daerah terpencil sering kesulitan untuk mengakses sumber belajar yang memadai, seperti buku-buku atau teknologi yang diperlukan untuk mempelajari matematika secara efektif.
- Kurangnya perhatian individu yang diperoleh
Setiap peserta didik memiliki kebutuhan belajar tang berbeda-beda. Namun, seringkali guru tidak dapat memberikan perhatian yang cukup pada setiap peserta didik secara individu sehingga membuat beberapa peserta didik tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Oleh karena itu, sebagai guru atau calon guru harus merancang kembali rangkaian model pengajaran yang akan digunakan yang dapat membuat peserta didik merasa tertarik dan bersemangat dalam mempelajari matematika.
Referensi:
Anggraeni S, Muryaningsih S, et al. (2020) Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Di Sekolah Dasar. Jurnal Riset Pendidikan Dasar (JPRD), Vol. 1, No. 1, hal. 25-37.
Fitrah D, Audina R. (2021). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Kelas IV Sekolah Dasar Negeri. Cybernetics: Journal Educational Research and Social Studies, Vol. 2, No. 3, hal. 94-106.
Hamidah N, Ain S. (2022). Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme, Vol. 4, No. 1, hal. 321-332.
Novitasari A, Fathoni A. (2022). Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, Vol. 6, No. 4, hal. 5969-5975.
