Mohon tunggu...
Balfa Syehra
Balfa Syehra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Kebijakan Pemerintah

Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ramadan yang Menakjubkan

27 April 2020   23:30 Diperbarui: 27 April 2020   23:57 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Alangkah tidak menyangkanya setiap orang, ternyata di zaman kita hidup ini kita dipertemukan dengan pandemi, mungkin dulu kata-kata wabah/pandemi hanya masuk ke dalam bacaan atau sekedar artikel-artikel ringan. Tidak disangka kita dipertemukan dengan kondisi dimana pandemi menjadi ancaman kesehatan setiap orang, sehingga berbagai negeri bertindak upnormal sejak awal tahun baru 2020 hingga Ramadhan kali ini. Banyak rencana negara yang diubah tiba-tiba, kebijakan dan keputusan yang telah ditetapkan rapi untuk beberapa periode kedepan terpaksa dirombak besar-besaran demi melindungi negara dari hal-hal buruk akibat pandemi Covid-19.

Saat "stay at home" menjadi himbauan, prasangka tak dapat dielak, mungkin setelah ini akan terjadi krisis masal, mungkin juga banyak usaha akan mengalami kebangkrutan, tak terkecuali pengusaha besar ataupun pengiat UKM. Kemungkinan-kemungkinan itu tak jarang terlintas dan menjadi bahan diskusi. 

Sekarang "stay at home" telah menjadi kebiasaan, ditambah harus menyambut bulan suci Ramadhan 2020 ditengah wabah Covid-19. Tentunya sangat berbeda dengan kebiasaan memeriahkan bulan suci Ramadhan pada tahun-tahun lalu, syahdunya bulan suci Ramadhan biasanya sangat terasa di masjid-masjid, di surau-surau, di lingkungan tempat tinggal. Tapi tahun ini, terasa berbeda. Namun Tanpa disadari, "stay at home" memberikan dampak positif pada banyak sisi, diantaranya kerohanian , mengendap menjadi kebiasaan setiap waktu, merenungi banyak hal, bertanya kepada diri sendiri terkait fenomena alam yang dinamakan Covid-19, terkadang rindu sekali ingin menulis di notebook setelah buah fikiran dan inspirasi yang timbul akibat mengendap. Inspirasi itu sungguh menakjubkan diri ini, seperti terlihat peluang besar dimasa sempit, seperti krisis membawa rasa manis. Rasanya baru kali ini ide-ide hebat itu timbul.

Selanjutnya, segala sesuatu yang tidak kita senangi, adalah musibah dan musibah itu pasti ada hikmahnya. Hikmahnyapun tidak membutuhkan waktu lama untuk menghampiri kita, seperti hikmah Covid-19 ini, diantaranya, banyak sekali orang-orang baik yang menjadi relawan dan berpegang tangan demi membantu saudara sesama yang terdampak Covid-19, para tenaga medis mulai kembali secara bathiniah kepada hakikatnya yakni untuk mengabdi, mungkin dulunya banyak tenaga medis bersikap sombong, kasar dan cenderung meremehkan kepada pasien, sekarang mulai menyadari bahwa profesinya adalah untuk mengabdikan jiwa raga untuk keselamatan makhluk hidup dan itu hanya mengharap Ridho Allah SWT semata, pendapat ini bukan tanpa alasan, mungkin setiap kita juga biasa mendengar atau melihat langsung pelayanan di RSUD atau puskesmas-puskesmas, bagaimana kasar dan judesnya tim medis disana. Dan tentunya ini tidak untuk semua tim medis. Hanya kepada tim medis yang pernah melupakan dirinya untuk apa menjadi tenaga medis. Sekarang hidup mereka diuji, ternyata mereka kuat dan siap mengabdi kembali, mereka sungguh hebat, sungguh mulia di sisi Allah SWT. Semoga bulan Ramadhan membawa keberkahan untuk mereka para garda depan, tim medis yang dirahmati Allah SWT.

Hampir semua beranggapan bahwa pandemi ini terlalu susah untuk diakhiri, mengingat penularannya yang sangat masif dan dapat mengenai siapapun. Tapi jika kita kembalikan kepada hak Allah SWT, maka kita harus ikhlas dengan musibah ini, harus betul-betul mengembalikan jiwa raga kita kepada Allah dan ridho atas segala kehendaknya. Tapi yakinlah, habis gelap terbitlah terang kata ibu Kartini, "inna ma'al yusri yusro" sesungguhnya bersama kesulitan akan datang kemudahan, itu janji Allah SWT. Maka, kita harus melihat kemudahan yang Allah janjikan itu, tangkaplah peluang ditengah kesulitan ini, berfikir keras untuk menemukan rahasia Ilahi. Ditambah berdoa di bulan suci Ramadhan ini, untuk kebaikan-kebaikan kita, untuk perlindungan dan Rahmat Allah kepada kita semua.

Tanpa kita sadari akibat pandemi ini, dunia terasa damai, aktifitas industri banyak yang turut beristirahat sehingga polusi jauh berkurang dan bumi sehat kembali. Mungkin selama ini bumi sudah sesak dengan limbah pabrik dan polusi dari setiap penjuru dunia, yang mengakibatkan bencana-bencana alam. Maka berhentinya hampir semua aktifitas akibat pandemi inilah yang memperbaiki bumi kembali. Ditambah datangnya bulan suci Ramadhan dengan kesyahduannya, bulan mulia, bulan yang penuh Rahmat dan ampunan Allah SWT.

Berapa banyak perusahaan-perusahan raksasa merasa terhebat, berapa banyak pengusaha merasa raja akibat closing yang terus-terusan menghampiri perusahaannya, berapa banyak manusia sombong karena kegiatan atau kecerdasannya yang menakjubkan, akibat pandemi ini menjadikan banyak pihak merasa bahwa tak ada yang abadi, bahwa kesiapan money, aset, attitude, kehati-hatian, partner yang baik, dan lain-lain adalah sangat penting dari mementingkan diri sendiri dan perusahaan sendiri. Semua bisa terjadi, tidak ada yang tidak mungkin menurut Allah SWT. 

Belum lagi kotornya sifat-sifat manusia, kejinya tindakan kita sebagai makhluk yang berakal, tamaknya kita akibat harta berlimpah, menyakiti diri sendiri dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal, menyakiti sesama, menghianati orang yang mempercayai kita, membuat makar untuk menghancurkan orang lain, dan perbuatan-perbuatan tidak terpuji lainnya. Maka masa pandemi bertepatan dengan bulan suci Ramadhan inilah masa yang tepat untuk kita bertaubat dan menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa segala keburukan tidaklah menguntungkan kita, mari berubah baik, mari menjadi seperti yang diharapkan orang-orang yang menyayangi kita.

Masa pandemi Covid-19 ini sangatlah diluar rencana kita sebagai manusia biasa. Harapan yang sangat besar di Ramadhan kali ini, semoga pandemi Covid-19 ini memberikan banyak pelajaran kepada Indonesia untuk siaga apabila terjadi hal-hal buruk seperti pandemi Covid-19, semoga para tokoh dan aktor di pemerintahan dan oposisi menyadari bahwa politik kotor hanya merugikan masa depan bangsa, semoga Indonesia semakin cepat memanfaatkan waktu yang Allah berikan untuk mencapai keberhasilan dalam segala lini, terutama ekonomi, karena ekonomi yang kuat dapat membuat kita mandiri sehingga rakyatpun inovatif dan bertumbuh. 

Yang kami sayangi bapak Presiden Joko Widodo dan almukarrom KH. Ma'ruf Amin beserta jajaran Pemerintah Pusat hingga daerah, doa kami semoga diberi Allah SWT kekuatan dan perlindungan selalu dari segala macam bala' malapetaka, umaro' dalam hal ini Pemerintah yang memang bekerja untuk rakyat adalah pahlawan kami di tengah wabah Covid-19. Semoga Indonesia berjaya dan mandiri karena pemerintah yang menyayangi rakyatnya dengan sepenuh hati dan akan menjadi amal jariyah yang tidak akan pernah putus walau kematian telah tiba. 

Kami sebagai rakyat Indonesia, semakin mencintai Indonesia, semakin bangga dengan rakyat dan pemerintah Indonesia yang saling membahu dalam menghadapi wabah Covid-19. Sering tersirat dalam hati, apalagi jika sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai warga negara apa yang dapat saya berikan kepada Indonesiaku?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun