Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. Lahir pada tanggal 08 Juli 1973. Di kota Parepare, Sulawesi Selatan Indonesia. Seorang penulis buku dan pendiri perusahaan PT. Tjorauleng Maega Berkah yang bergerak di bidang jasa angkutan transportasi truk tanki kontainer dan properti. Buku-buku yang telah diterbitkan diantaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Buku novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. Buku The Masterpiece of Love and Life. 4. Buku sajak: Bukan Syair Biasa. 5. Buku puisi: Sang Wali 6. Buku novel: From Sydney to Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

MIRAS!

6 Maret 2021   18:16 Diperbarui: 7 Maret 2021   07:42 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minuman Keras (vocal.media)

MIRAS

Dia meminum miras.
Minuman keras yang diharamkan.

Dia memilih jalan yang gampang
Mabuk dan berharap masalah kan segera hilang.
Petunjuk suci tak lagi dihiraukan
Semua bebas dan tak ikut aturan.

Bergelimang dosa baginya sudah biasa
Kerasukan setan telah membuatnya tak lagi sadar.

Logikanya tak lagi berjalan
Bahkan jalanpun sempoyongan
Hidup jadi tersia-siakan
Hanya sibuk tapi tak kemana-mana.
Membuang waktu, uang dan jiwa yang telah dititipkanNya.

Lalu...
Kemana keuntungan yang didapatkan
Jika hanya merusak akhlak dan moral bangsa.
Kemana arah yang diinginkan
Jika hanya menuju jurang malapetaka.

Lalu...
Mengapa manusia tak juga sadar
Atau mesti menunggu azab yang lebih besar?
Hingga tak mampu lagi berdiri dan bersandar
Pada buku suci Tuhan yang diagungkan.

Lalu...
Kemana para pemimpin kita
Yang telah diberi amanah dan anugrah.

Hanya membiarkan anak cucu masa depan kita
Harus bergulat demi mencari jalan yang tak tersesat.
Karena tak mau sadar dan tak mau lagi peduli.
Maka tunggulah azab Ilahi.

Atau segera sadar dan perbaiki diri
Bersujud dan memohon ampun pada Ilahi.

ASRUL SANI ABU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun