Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. Lahir pada tanggal 08 Juli 1973. Di kota Parepare, Sulawesi Selatan Indonesia. Seorang penulis buku dan pendiri perusahaan PT. Tjorauleng Maega Berkah yang bergerak di bidang jasa angkutan transportasi truk tanki kontainer dan properti. Buku-buku yang telah diterbitkan diantaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Buku novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. Buku The Masterpiece of Love and Life. 4. Buku sajak: Bukan Syair Biasa. 5. Buku puisi: Sang Wali 6. Buku novel: From Sydney to Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kadang Saya Merasa Sedih

17 Juli 2020   05:09 Diperbarui: 17 Juli 2020   04:57 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


 KADANG, SAYA MERASA SEDIH.

Kadang saya merasa sedih
Bekerja dari pagi hingga pagi
Bekerja seikhlas hati
Membuat karya dan berbagi
Tapi tak ditanggapi.

Kadang saya merasa sedih
Waktu berharga tak dihargai
Tenaga fikiran dan hati
Sia sia tak diukur materi.

Keikhlasan memang diuji
Diuji oleh duniawi
Ketekunan terus digergaji
Agar sesuai hati nurani.

Hati sedih jika bekerja tak henti
Habisnya tenaga waktu dan materi
Tak ada yang menghargai
Segala hasil juang hati dan diri.

Bukan materi yang dicari
Tapi harga sebuah waktu yang tak ternilai
Pengorbanan yang tak bisa dibeli
Walau dikurasnya air laut mati.

Kesetiaan, dedikasi dan harga diri
Bukan bisa dibeli
Dia berasal dari langit
Tercurah hanya kepada jiwa yang suci.

Ya Allah...
Bantu hambamu yang sedang hina ini.
Berilah petunjuk jalan Ilahi.
Agar terbebas dari amuk duniawi
Mengejar nafsu dunia yang tiada henti.

Kesedihanmu akan terangkat
Jika bala tentaraNya telah berangkat
Mengangkat harkat dan martabat
Untuk lepas bebas dan tak terikat.

Berkumpullah dengan para nabi
Sebagai anugrah tak terperi
Duduk di dipan puri
Dengan kumpulan bidadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun