Mohon tunggu...
ASRI S Gosora
ASRI S Gosora Mohon Tunggu... Penulis - Asri S Gosora
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Khairun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemukiman Ruang Demokarasi Kampus dan Melemahnya Ruang

14 Juni 2021   09:05 Diperbarui: 14 Juni 2021   09:10 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korfak EKOM-LMND UNKHAIR

Kampus adalah minatur yang memiliki struktural birokrasi dan masyarakatnya. Kampus sebagai instrumen produksi ilmu dan pendidikan sudah semestinya memeliki tujuan dan sifat mencerdaskan kehidupan bangsa. Terciptanya ruang ilmiah di lingkungan kampus mampu mendorong kemajuan berfikir kritis, ekspresi kebebasan mahasiswa serta berkonstantinibele atau berkemajuan sebagai manusia yang merdeka, kreatif dan inovatif. Kampus adalah wadah pengembangan sumber daya manusia, bukan hanya tempat kita belajar, tetapi kampus juga bagian dari tempat kita mengekspresikan kebebasan kita sebagai manusia.

Akhir-akhir ini mahasiswa Universitas Khairun di buat geger oleh kebijakan birokrasi kampus. Pembungkaman ruang kebebasan mahasiswa semakin masif. Pembungkaman ruang demokrasi mahaiswa di mulai dari pembatasan refleksi-refleksi atau aksi-aksi kampanye mulai dari isu internal, Lokal, Nasional hinga ke isu internasional oleh mahasiswa dengan dalil mengangu aktifitas belajar mengajar padahal sama sekali tidak menggangu. Praktek otoritarian oleh birokrasi kampus mampu merubah pola pikir mahasiswa yang semakin pragmatis alias acuh dengan kondisi sosial kemasyarakatan secara internal maupun eksternal serta mendoktrin mahasiswa dengan dunia lapangan pekerjaan. Mahasiswa di suru cepat-cepat selesai kuliah dll, Tampa melihat kapasitas intelektualnya secara jernih. Doktrin pembodohan dan melemahkan mahasiswa untuk bersaing telah menjalar ke seluruh mahasiswa seuniversitas. Bukan hanya itu, Di saat mahasiswa menyampaikan problematika negara di anagap bahawa mahasiswa supfersif dan membangun gerakan-gerakan separatis padahal tidak sama sekali. Berbagi macam ancaman pun di kelurkan oleh kampus jika mahasiswa melakukan aksi atau membangun gerakan di kampus, mulai dari ancaman Drop Out (D,O), Ancaman berupa surat pernyataan Hinga ancaman diksriminasi dan represif oleh aparat kampus. Hal-hal semacam ini kampuspun didefenisikan sebagai tempat mengejar porfit Tampa melihat kebebasan mahasiswa.

Dengan adanya ancaman internal kampus terhadap mahasiswa, Sikologi mahasiswapun tergangu. Gerakan-gerakan mahasiswa di kampuspun semakin melemah akibat dari praktik otoritarian kampus. Dalam demokrasi oposisi selalu ada, kadang oposisi secara internal dalam birokrasi maupun secara eksternal Non-Birokrasi, oposisi di sini bukan menjadi oposisi yang merebut kekuasan atau kedudukan tetapi oposisi yang menghidupkan demokrasi. Meredupnya gerakan mahasiswa universitas Khairun Ternate, berimplikasi pada mahasiswa baru yang melihat dinamika kampus yang ada. Mulai dari gerakan refleksi, pangung kritik, orasi ilmiah dan politik serta gerakan agitasi propagandapun semakin membisu. Organisasi eksternal ruang gerak pun di batasi, Hinga kematian organisasi internal mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas, Fakultas dan Himpuanan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Seuniversitas. Kematian gerakan ini dikarenakan logika organisasi yang semakin feodal dan pragmatis (tunduk pada kekuasaan kampus).

     Kordinator Teknik  ( Korfak) EKOM-               UNKHAIR 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun