Mohon tunggu...
Asrinur SitiSyarah
Asrinur SitiSyarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nusa Putra

Prodi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Beauty Influencer terhadap Perilaku Konsumtif pada Sosial Media

28 Juni 2021   16:45 Diperbarui: 28 Juni 2021   17:04 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zaman sekarang siapa sih yang tidak tahu istilah influencer ? yap bener banget, influencer itu orang yang suka meracuni kita dengan kata-katanya. Ngomong-ngomong tau ga sih arti influencer yang sebenarnya itu apa ? influencer adalah orang yang terkenal dan mempunyai banyak pengikut atau followers di sosial media yang ahli di suatu bidang. Contohnya ada di bidang kecantikan, bidang kuliner, edukasi dan masih banyak lagi. Dalam istilah marketing, influencer adalah orang yang bisa mempengaruhi orang lain. Kita ambil contoh beauty influencer, beauty influencer adalah orang yang berpengaruh dan bisa mempengaruhi orang lain dalam bidang kecantikan dan dapat mempromosikan suatu produk atau brand tertentu  terhadap khalayak banyak.

Pada saat ini banyak sekali brand brand kecantikan yang memberikan kepercayaannya untuk mengiklankan produk mereka pada beauty influencer dengan membayar sejumlah uang yang tidak sedikit untuk menarik hati para konsumen. Para calon konsumen akan percaya pada produk yang dia akan beli jika sudah melihat orang yang pernah memakai produk tersebut. Dengan kata lain, pada zaman sekarang orang lebih suka meilhat review produk dahulu sebelum membelinya atau dengan kata lain, mereka membutuhkan referensi yang sangat relevan untuk membeli suatu produk

Semakin hari kian semakin banyak orang orang yang menjadi beauty influencer, media yang digunakan beauty influencer di antaranya instagram, youtube dan tiktok. Seperti yang kita ketahui bahwa beauty influencer adalah orang yang mempunyai banyak pengikut di sosial media mereka. Sekali mereka mengunggah suatu produk di media sosialnya yang bagus, bisa saja produk itu langsung habis dalam hitungan jam. Setiap harinya beautuy influencer bisa saja mengunggah satu sampai 5 produk, bahkan lebih yang bisa menggoda para followersnya tergoda untuk membeli produk tersebut.

Tidak hanya brand besar, tetapi beauty influencer ini pun membantu para pebisnis kecil. Influencer yang sudah terkenal dan punya nama, mereka tidak hanya menerima endorse atau paid promote produk kecantikan saja. Biasanya mereka akan menerima kerja sama diluar bidangnya seperti baju, sepatu, tas bahkan makanan dan minuman pun biasanya mereka terima. Tetapi tidak sembarang produk mereka terima ya. Mereka pun pasti memilah dan memilih mana produk yang cocok di dirinya, dan biasanya beauty influencer itu menilai suatu produk atas dasar experience atau pengalaman mereka setelah mencobanya dalam beberapa waktu.

Setelah melihat unggahan para beauty influencer, para pengikut mereka sudah pasti mengunjungi toko yang telah dinilai produknya oleh beauty influencer tersebut karena ada ketertarikan untuk membeli. 

Dan jika harga yang bandrol sesuai dengan budget, sudah dipastikan para pengikutnya ini langsung membeli barang tersebut tanpa memikirkan apa manfaat dan kegunaannya untuk mereka. Apalagi pada situasi sekarang yang sedang maraknya virus corona yang mengharuskan kita berdiam di rumah dan aktivitas kita tidak lain tidak bukan pasti membuka sosial media setiap saat, ini adalah peluang emas untuk para influencer bekerja sama dengan pebisnis online untuk memperkenalkan produk yang mereka jual ke orang banyak dengan cara mengunggah di sosial media.

Dan jika diperhatikan, beauty influencer tidak hanya bisa mempromosikan suatu produk tetapi membuat para pengikutnya mempunya jiwa konsumtif yang tinggi. Dan bisa saja pengikutnya membeli barang yang tidak penting untuk dirinya sendiri.

Memiliki gaya hidup konsumtif adalah seseorang yang membeli suatu produk yang tidak memikirkan harganya dan kegunaannya. Perlaku konsumtif ini rata rata didominasi oleh kaum wanita yang mendahulukan rasa kesenangan dan rasa kepuasannya tanpa memikirkan fungsinya apa. Perilaku konsumtif ini terbagi menjadi beberapa aspek.

Pertama, pembelian impulsive atau impulsive buying  yang artina sebuah perilaku konsumen yang tiba tiba membeli sesuatu yang hanya memenuhi keinginan emosionalnya saja.

Kedua, pemborosan atau wasteful buying yaitu perilaku konsumen yang cenderung menghampurkan uang diluar kebutuhannya.

Ketiga, pembelian tidak rasional atau non rasional buying  yang artinya membeli barang hanya untuk kesanangan semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun