Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dosen Pembimbing Terluka tapi Tetap Membantu

16 Agustus 2014   15:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:24 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian meja sisa dua hari lagi tapi dosen pembimbing yang diharapkan untuk memberi tanda tangan persetujuan tak jua muncul dikampus ada apa gerangan ?  menunggu dalam keputus asaan akibat ancaman DO (drop out) karena kelamaan menjadi setan kampus semakin menghantui. Mungkin itulah perasaan hati kerabat saya.

Ternyata Pak dosen sedang terbaring di rumah sakit, luka dan patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas, informasi diterima dari bapak wakil dekan.

Kamipun bergegas ke rumah sakit untuk menemui beliau dengan harapan semoga beliau baik-baik saja dan mau memberi tanda tangan, tetapi setelah sampai dirumah sakit ternyata luka Bapak dosen pembimbing cukup berat karena harus dioperasi, anggota tubuh yang biasa melakukan kegiatan tulis menulis termasuk memberi tanda tangan tak dapat digerakkan.

Pendekatan dilakukan kepada keluarga yang menunggui Bapak dosen pembimbing mendiskusikan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi dead line ujian meja yang semakin mendekat. Waktu itu Bapak Dosen sedang diatas meja operasi dan diharapkan agar setelah operasi selesai dan beliau siuman dari biusnya bisa memberikan tanda tangan. Isteri beliau bersedia membantu dan menganjurkan agar kami datang esok hari.

Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali kami segera kerumah sakit yang cukup jauh dari Cimahi, maceeetnya minta ampuuuun, hari itu adalah hari ujian meja diharapkan segera setelah laporan akhir selesai ditanda tangani dosen pembimbing.

Ternyata……..tangan Pak dosen benar-benar sulit untuk digerakkan, wajag dan bahu masih membengkak, isteri beliau membantu menyelipkan ballpoin ketangan Pak Dosen, beliau juga menyiapkan permukaan kertas yang akan ditanda tangani, dengan menahan rasa sakit sekuat tenaga Bapak dosen membubuhkan tanda tangannya, walaupun tanda tangan yang dihasilkan terlihat aneh tapi itulah hasil maksimal hari itu.

Kamipun bergegas ke kampus UNPAD Jatinangor, suasana jalan sedikit lega dan kami bisa ngebut hingga sampai dikampus, sesampainya dikampus maka segala persyaratan diserahkan kepada petugas di bagian kesekretariatan ternyata masih ada yang kurang yaitu: surat bebas tidak mempunyai tunggakan buku di Perpustakaan Dipati ukur, surat tersebut harus diserahkan sebelum ujian. Apa boleh buat…..ini berarti ngebut ke perpustakaan D.U dan kembali lagi ke Jatinagor.

Tanda tangan dosen pembimbing benar cukup aneh karena dipertanyakan oleh dosen yang lain yang meragukan keabsahan dari tanda tangan itu, untunglah dosen pembimbing masih bisa dikonfirmasi melalui hp.

Alhamdulillah, lulus dengan angka memuaskan, semoga dosen pembimbing dan keluarga diberi Rahmat dan karunia dari Allah SWT, cepat sembuh dan murah rejekinya.

pengalamanku mengantar kerabat, mg.ke2 Agt2014.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun