Mohon tunggu...
Asrifatul Lailin
Asrifatul Lailin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Asrifatul Lailin

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Prof. Dr. Ponimin, M.Hum. Dosen Seni dan Desain FS UM Bersama Mahasiswa Seni Rupa Melakukan Penelitian Kreatif Batik Ecoprint Kemas Batu

4 Oktober 2022   10:52 Diperbarui: 17 Oktober 2022   15:11 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto proses pencantingan kain batik menggunakan lilin malam batik oleh mahasiswa seni rupa bersama Prof. Dr. Ponimin M. Hum/dokpri

Kota Batu sudah sangat terkenal sebagai tujuan wisata di kawasan Jawa Timur. Kota yang berada di lereng gunung Panderman dan gunung Arjuna ini perintisan pembangunan wisatanya sudah berlangsung sejak masa kolonial. 

Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya objek wisata legendaris yang ditinggalkan pasa tersebut. Misalnya saja ada objek wisata Selekta, Soggoriti, Serta hotel-hotel masa kolonial seperti Kartika Wijaya dan masih banyak lagi. 

Hal tersebut terus berlanjut hingga masa kemerdekaan, dan semakin berkembang di era masa kini. Keberlangsungan pariwisata di Batu semakin menunjukkan peningkatan sejak tahun 2000 an. Yakni ketika banyaknya muncul objek-objek wisata buatan. Hal ini ditandai munculnya objek wisata baru seperti; Jatim Park, Agrowisata, Dino Park, Baloga, Desa-desa wisata dikawasan kota Batu, dan masih banyak lagi.

Terkait pengembangan aspek wisata tersebut, pentingnya peran masyarakat dalam menopang pembangunan wisata dikawasannya masing-masing. Yakni dengan memberdayakan potensi SDM serta lingkungannya sebagai modal dalam pengembangan wisata. Yakni wisata yang berbasis pada masyarakat dan potensi lingkungan. 

Dalam pengembangan wisata tersebut peran masyarakat dalam mendorong dalam menciptakan inovasi dan mengelola potensinya. Sehingga dapat memperkaya ragam sajian wisata di kawasan kota Batu. 

Penyajian wisata yang tidak hanya bermanfaat untuk kepentingan ekonomi dari penanam modal besar saja, tapi juga masyarakat. Adanya potensi lingkungan dan potensi SDM yang dikelola masyarakat diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat tersebut.

Foto mahasiswa dan tim melakukan proses pembuatan batik Eco-print bersama Studio Red Soga berbahan organik ragam dedaunan dari kawasan Batu/dokpri
Foto mahasiswa dan tim melakukan proses pembuatan batik Eco-print bersama Studio Red Soga berbahan organik ragam dedaunan dari kawasan Batu/dokpri

Memahami konsep tersebut tim peneliti kreatif yang di pelopori oleh Prof. Dr. Ponimin M. Hum. (Dosen Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitan Negeri Malang) telah melakukan kegiatan bersama mahasiswa seni rupa dalam mengkreasi seni batik eco-print di Kampung Temas Kota Batu melalui penelitian kreatif. Tentu saja peran mitra penelitian yang melibatkan studio Red Soga menjadi penting. 

Karena Red Soga merupakan pelopor kriya tekstil eco-print dikawasan tersebut. Selanjutnya dengan adanya kegiatan penelitian kreatif yang diwadahi oleh LPPM UM ini dapat memberikan sumbangsih/bertukar pengalaman kreatif untuk dapat meningkatakan potensi kawasan tersebut sebagai kampung Temas wisata berbasis batik eco-print edukreasi. 

Melalui kegiatan ini tim pelaksana penelitian kreatif telah mengeksplorasi batik eco-print bersama mahasiswa seni rupa FS UM.  pengembangan dilakukan dengan menciptakan beragam bentuk motif yang memanfaatkan bahan-bahan organik dikawasan Kota Batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun