Mohon tunggu...
Aspianor Sahbas
Aspianor Sahbas Mohon Tunggu... profesional -

alumni pascasarjana Jayabaya,bekerja di Indonesia Monitoring Political Economic Law and Culture for Humanity (IMPEACH)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berbahaya Pemimpin Tidak Punya Kemandirian

25 Oktober 2014   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:48 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BERBAHAYA PEMIMPIN TIDAK PUNYA KEMANDIRIAN

Oleh : Aspianor Sahbas

Ini bukan soal prasyarat teoritis atau standar normatif. Seorang pemimpin dengan tanggung jawab yang besar seperti memimpin sebuah negara sangat dituntut untuk memiliki kemandirian. Karena ini sangat terkait dengan keputusan-keputusan yang akan diambil dalam kehidupan bernegara. Jika keputusan-keputusan yang diambil banyak bergantung pada pihak-pihak lain bukan mustahil output keputusan itu tidak memiliki muatan-muatan yang sejalan dengan keinginan dan visi yang dimiliki oleh pemimpin tersebut.

Salah satu pokok persoalan yang menjadi obyek penting dalam teori kepemimpinan adalah keberanian dalam mengambil keputusan. Pemimpin-pemimpin yang sukses banyak ditentukan oleh bagaimana cara pemimpin tersebut dalam mengambil keputusan. Baik yang terkait dengan kecepatan atau ketepatan dalam mengambil keputusan.

Memang, dalam konteks kehidupan bernegara untuk mengambil sebuah keputusan banyak dihadapkan dengan berbagai aturan yang menuntut agar setiap keputusan yang diambil tidak menabrak berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu tidak bisa dihindari, keputusan-keputusan penting dalam bernegara akan banyak dihadapkan dengan tarikan berbagai kepentingan politik. Di sinilah seorang pemimpin sebuah negara akan diuji kemampuannya, baik dalam hal penguasaan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, maupun kemampuan dalam hal mengelola tarik menarik kepentingan politik sehingga tidak menimbulkan persoalan politik yang dapat merongrong kewibawaan politik pemimpin tersebut.

Pemimpin negara yang baik memang dituntut untuk banyak mendengar aspirasi maupun ekspektasi dari rakyat yang dipimpinnya sebelum mengambil keputusan. Ada kalanya juga harus banyak mendengar pikiran dan pandangan staf yang berada di sekelilingnya. Namun demikian, keharusan mendengar keinginan dan harapan rakyat maupun para stafnya jangan sampai menggoyahkan kemandirian sesorang pemimpin negara untuk mengambil keputusan secara mandiri.

Jika seorang pemimpin negara tidak memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan, maka hal ini akan sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan bernegara yang membutuhkan seorang pemimpin yang berani dalam menghadapi risiko apapun ketika dihadapkan pada berbagai masalah bangsa.

Kemandirian kepemimpinan yang dimaksud di sini adalah kemandirian seorang pemimpin dalam berfikir, bersikap dan bertindak. Adalah mutlak bagi seorang pemimpin untuk memiliki kemandirian. Kemandirian yang dimaksud tiada lain agar negara ini tidak terombang-ambing oleh tarikan berbagai kepentingan secara politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya yang berhubungan dengan strategi mengelola masalah-masalah kenegaraan. Termasuk kemandirian pemimpin dalam bersikap menghadapi kekuatan-kekuatan asing.

Dalam konteks kepemimpinan negara Indonesia yang sangat luas ini dan dalam era kompetisi global seperti sekarang ini, pemimpin negara yang tidak memiliki kemandirian dalam berfikir, bersikap dan bertindak untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam bernegara akan berdampak pada semakin rendahnya martabat bangsa ini dalam menghadapi kekuatan-kekuatan global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun