Aku; Kenapa minta maaf, tidak ada yang perlu di maafkan kok.
Mas Ahmad; hati mas tidak tenang dek, maafkan salah mas ya.
Aku; coba sekarang bersuci  dulu lalu salat sunah semoga mas lebih merasa tenang.
Aku menyuruhnya untuk bersuci agar hati lebih tenang, sedangkan aku sendiri tak tenang. Kebiasaan mas Ahmad kalau lagi ada pikiran pasti  curhat. Tapi kali ini hanya minta maaf , mau VC katanya ngga bisa, sebenarnya ada apa?Â
Sudahlah, toh dia ada istri yang lebih memperhatikan, apalah artinya aku bagi dirinya.Â
Hanyalah masa lalu. Setidaknya aku telah memaafkan kesalahan dimasa lalu. Aku tak ingin mengotori hati ini kembali.Â
Saat aku menulis di Kompasiana,  whatsApp  dari mas Ahmad
Mas Ahmad; Maaf mbak, barusan mas Ahmad telah pergiÂ
Apa maksud whatsApp  ini ya? Maksudnya pergi? Pergi ke mana? atau pertanyaan berkecamuk di kepalaku.Â
Akhirnya aku telepon, yang angkat istrinya. Istrimu bilang setelah membaca pesan dariku, setelah bersuci (wudu).Â
Begitu cepat kau pergi mas, meninggalkan sejuta kenangan yang belum terangkai.Â